Polisi Minta Netizen Hentikan 'Cyber War' Jelang Laga Persebaya vs Arema FC
Malang, Halojatim.com- Laga penuh gengsi akan tersaji dalam laga di pekan ke-11 yang mempertemukan dua tim besar Jawa Timur (Jatim) yakni Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Dua tim yang selama ini dikenal memiliki rivalitas antarsuporter ini akan melakoni laga BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022.
Untuk menghindari gesekan antar pendukung dan demi melancarkan laga, kepolisian meminta kepada para suporter masing-masing tim serta netizen untuk tidak saling memprovokasi.
- Gandeng Komunitas Mengajar, AFPI Sosialisasi dan Edukasi Peran dan Risiko Pinjol
- Mencatat Laba bersih USD 238,6 Juta Semester I 2022, PGN Subholding Gas Pertamina Melanjutkan Tren Positif
- Sandiaga Uno Kembali Ingatkan Mahasiswa Tonton Entertainment Lokal, Yakin 10 Tahun Lagi Saingi Korea
Akun-akun media sosial juga diminta untuk tidak memprovokasi kedua pendukung jelang derby Jatim tersebut.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik, Jumat, mengatakan bahwa selain tidak terprovokasi adanya berita hoaks tersebut, ia meminta para suporter juga tidak menyebarkan informasi yang bersifat provokatif.
"Jangan sebar video atau konten-konten provokasi. Jika mendapatkan informasi seperti itu, silakan dihapus saja dan jangan disebar," kata Taufik dari laman ANTARA.
Taufik menjelaskan, pihaknya tidak ingin adanya perseteruan di dunia maya yang pada akhirnya bisa memancing kericuhan pada saat laga berlangsung.
"Hentikan cyber war dengan suporter tim lawan. Jangan mudah percaya isu-isu tidak baik dan membuat provokasi. Kami akan melakukan tindakan tegas bagi para provokator yang menyebar isu tidak benar," katanya.
Ia menambahkan, rivalitas antara pendukung Arema FC dan Persebaya Surabaya yang merupakan dua tim besar di Jawa Timur tersebut menjadi salah satu alasan perlunya tindakan antisipasi dari sejumlah pihak terkait.
Untuk Aremania, lanjutnya, merupakan salah satu pionir suporter yang kreatif di Indonesia.
Aremania pernah menjadi suporter terbaik pada kompetisi Liga Indonesia pada 2000, Copa Indonesia 2006 dan Piala Jenderal Sudirman pada 2016.
"Kami berharap Aremania bisa tertib dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks di media sosial, serta bersama wujudkan Kabupaten Malang yang aman dan kondusif. Aremania itu kreator, bukan provokator," katanya. ***