PLG, KLUB BARU YANG SIAP CETAK BINTANG LAPANGAN HIJAU
SIDOARJO I halojatim.com – Beberapa anak datang ke Stadion Jenggolo, Sidoarjo, pada Selasa sore (12/11/2024). Mereka kemudian bergegas berganti baju atau kaos yang dikenakan dengan memakai jersey putih dengan kombinasi biru. Sebuah logo bulat di dada dengan tulisan Perdamaian Lumban Gaol (PLG). PLG datang ke Stadion Jenggolo untuk menghadiri undangan uji coba dengan Indonesia Soccer Academy atau ISA.
‘’Tulisan itu merupakan nama klub kami. Namanya adalah nama pemilik klub,’’ kata Syaiful, pengelola PLG di Gresik.
Diakuinya, dia kenal dengan owner PLG saat mendampingi putranya yang berman di Tim Elite Pro Academy (EPA) Madura United musim 2023/2024. Ketika itu, Perdamaian, ungkapnya, juga mengikuti putranya.
‘’Bedanya, putra Beliau di EPA U-18. Saat berbincang itulah ada kecocokan Antara kami. Hingga kami sepakat mendirikan PLG di Gresik,’’ ungkap Syaiful.
Gresik, jelasnya, menjadi klub kedua PLG. Setelah sebelumnya, menurut mantan wasit nasional itu, klub dengan nama yang sama sudah ada di Cimahi, Jawa Barat.
‘’Di sana namanya PLG Parahiyangan dan sudah ada sejak 2019. Sedang PLG di Gresik baru empat bulan tapi sudah kami badan hukumkan dan terdaftar di Askab PSSI Gresik juga,’’ jelas Syaiful.
Di nama PLG Gresik, paparnya, karena sekretariatnya ada di wilayah Kota Pudak, julukan Gresik, tepatnya di Wringananom. Meski tempat tinggal atau mess dan lapangan berlatihnya masuk wilayah Kabupaten Sidoarjo.
‘’Messnya di Desa: Barengkrajang yang masuk wilayah Kecamatan Krian, Sidoarjo.Latihannya pun di Lapangan Watugolong yang juga masuk wilayah Kecamatan Krian,’’ lanjut Syaiful.
Awalnya, PLG menampung pemain dengan usia 18 ke atas. Hanya, kini mereka sudah banyak berkurang karena diterima di banyak klub EPA Liga 1.
‘’Ada juga yang bermain di Liga 3 musim ini,’’ tutur Syaiful yang sementara meninggalkan dunia perwasitan dan menekuni dunia usaha yang semakin berkembang.
Selain itu, kini PLG juga membina pesepak bola dengan usia lebih muda. Mereka berusia di bawah 12 tahun.
‘’Yang kelompok ini baru bergabung 2-3 bulan. Kalau mau, mereka masuk di mess dan kami sekolahkan,’’ katanya.
Untuk pendidikan, pihak bekerja sama dengan SMP 1 Balongbendo. Diakuinya, sistem tersebut sama dengan yang dipakai oleh Diklat atau Pendidikan dan Latihan yang pernah dijalankan oleh PSSI dengan beberapa Diklata seperti Salatiga dan Ragunan.
‘’Semakin banyak pemain yang mau datang ke PLG setelah mendengar info tersebut. Namun, kami akan membatasi jumlah pemain yang diterima,’’ jelas Syaiful.
Dengan latihan terprogram yang sudah dilakoni memberi bukti. Dalam pertandingan uji coba dengan ISA U-12, penggawa PLG pesta gol.
Dengan program yang telah dsusun, Syaiful berharap PLG menjadi tempat mencetak bintang lapangan hijau. Bukan hanya buat daerah, Gresik dan Jatim, tapi juga nasional.
Salah satu orang tua siswa PLG, Hengki Kurniawan, mengaku cocok dengan sistem yang dipakaia. Dia pun tak keberatan melepas anaknya yang bernama Valent.
‘’Semoga semakin berkembang kemampuan anak saya di PLG,’’ tandas lelaki yang menjadi kiper Persebaya Surabaya di Liga Indonesia 1 1994 itu. (*)