Petani di Trenggalek Bisa Panen 9,7 Ton per Hektar, Ini Rahasianya

Asih - Kamis, 03 Februari 2022 20:53 WIB
Seremonial panen perdana di Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, Kamis (3/2/2022).

TRENGGALEK | halojatim.com - Petani di Trenggalek Jawa Timur bisa panen padi 9,7 ton per hektar. Ini dibuktikan dengan seremonial panen perdana di Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, Kamis (3/2/2022).

Hadir dalam panen itu, Jarot Indarto dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Laksmi Prasvita - Head of Communications, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia.

Keberhasilan petani Trenggalek itu tidak lepas dari program ‘Better Life Farming’ yang diinisiasi Bayer Indonesia. Program itu berupa pendampingan teknis agronomi.

Baca Juga :

Jarot Indarto dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) mengatakan program Better Life Farming tak hanya membekali para petani dengan produk pertanian dan teknologi terkini yang dibutuhkan, tetapi juga pembekalan keahlian, akses kepada pasar, keuangan yang diharapkan mampu menambah produktivitas pertanian Indonesia.

“Para petani memiliki peran besar dalam membantu memastikan ketersediaan bahan pangan dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 yang berpotensi menimbulkan krisis pangan. Melihat peningkatan produksi padi yang cukup signifikan, kami sangat mengapresiasi inisiatif Bayer ini," ujarnya.

Baca Juga :

Selain tinjauan lahan panen, kunjungan dilanjutkan dengan dialog bersama para petani dan pemilik kios tani yang tergabung dalam Better Life Farming Center (BLFC) di Dusun Kalianyar, Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

BLFC yang menjadi bagian utama dari program ‘Better Life Farming’ adalah kios cerdas pertanian alias “toko serba ada” yang berperan sebagai ekosistem pendukung petani; melibatkan para pengumpul (off-taker), asuransi pertanian, lembaga keuangan (KUR pertanian atau fintech) yang menyediakan akses teknologi agri input, permodalan, serta penyedia layanan drone.

Baca Juga :

Di Tulungagung, BLFC berhasil memfasilitasi lebih dari 10.000 petani untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap pasar (guna menjual hasil lahan), penyuluhan dan pendampingan, produk perlindungan tanaman, serta teknologi baru seperti drone - yang bisa mereka aplikasikan agar proses produksi semakin efisien dan panen meningkat.

Jarot juga mengungkapkan bahwa peran BLFC di Tulungagung diharapkan bisa menjadi model bagaimana kios cerdas bidang pertanian mampu meningkatkan hasil panen, dan melayani petani, sehingga akhirnya semakin menyejahterakan para petani.

Diluncurkan pada 2020, program ‘Better Life Farming’ menargetkan pemberdayaan kepada 4 juta petani hingga tahun 2030 di seluruh Indonesia.

Jawa Timur merupakan salah satu lumbung padi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan posisi Jawa Timur sebagai penghasil padi terbesar pada 2021 dengan jumlah produksi 9,91 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,69 juta ton beras.

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sendiri menyumbang 12,37 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.

Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung masing-masing memproduksi 119.110 ton dan 235.804 ton gabah kering giling atau setara dengan 68.422 ton dan 135.456 ton beras di tahun 2021.

Produksi padi tersebut meningkat hampir 10 persen dibandingkan produksi tahun 2020, di mana Trenggalek tercatat memproduksi 108.445 ton dan Tulungagung 214.398 ton gabah kering giling atau setara dengan 62.296 ton dan 123.160 ton beras.

Di Trenggalek, program Better Life Farming telah berhasil memberdayakan lebih dari 8.000 petani yang tersebar di tujuh kecamatan.

Laksmi Prasvita selaku Head of Communications, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, menyampaikan, Bayer memahami peran krusial para petani selaku garda terdepan penyedia bahan pangan nasional.

Karenanya, di tengah pandemi Covid-19, Bayer menaruh perhatian semakin besar pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup mereka.

“Harapan kami, program ‘Better Life Farming’ turut mendukung peningkatan kualitas hidup para petani sehingga mereka bisa terus berkontribusi positif bagi industri pertanian Indonesia,” kata Laksmi.

Editor: Asih
Bagikan

RELATED NEWS