PERINGATI HARI KEMERDEKAAN DENGAN MAIN BOLA BERKEBAYA

Andri - Minggu, 11 Agustus 2024 07:55 WIB
Salah satu aksi dalam pertandingan sepak bola putri antar RT di RW 4 Desa Sidokepung Buduran, Sidoarjo, Sabtu malam

SIDOARJO I halojatim.com – Memasuki Agustus banyak lomba yang dilakukan warga. Mulai yang sudah bisa seperti makan kerupuk, memukul air dalam plastik yang digantung, hingga memasukan paku dalam botol.

Tapi ada yang beda dengan warga RW 4 Desa Sidokepung, Buduran, Sidoarjo. Pada Sabtu malam (10/8/2024) di Lapangan Sapu Jagad, mereka mengadakan pertandingan sepak bola antar rukun tetangga (RT). Namun sepak bola itu bukan untuk kaum laki-laki.

‘’Pertandingannya memang buat ibu-ibu. Biar semakin guyub di lingkungan RW 4,’’ kata Prayit, salah satu warga.

Pertandingan yang bertajuk Piala Kemerdekaan itu diikuti oleh empat RT, yakni RT 16, 17, 18, dan 19. Para pemain pun tidak boleh memakai jersey sembarangan. Panitia mewajibkan pemain untuk bekebaya. Di sela-sela pertandingan ada alunan musik yang mengharuskan pertandingan dihentikan dan pemain wajib berjoget. Aturan pertandingan sendiri pun setiap kesebelasan boleh menurunkan enam pemain karena menggunakan seperempat Lapangan Sapu Jagad dan dilaksanakan malam hari.

Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan oleh RT 18. Mereka menang satu gol. Sementara RT 16 menjadi pemenang ketiga setelah menang adu penalti melawan RT 17.

Pertandingan tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi warga. Mereka memenuhi tempat di pinggir lapangan.

Pihak RW pun juga memberikan rangsangan kepada pemain. Para pencetak gol mendapat bonus uang langsung dari ketuanya, Ahmadi, dan pengelola pedagang kaki lima (PKL) Suhartono.

Pertandingan antaribu-ibu di Lapangan Sapu Jagad bisa dilaksanakan malam hari karena penerangan yang sangat memadai. Apalagi, pihak pengurus Porsid Football Club, tim asli Desa Sidokepung, baru saja menambah lampu penerangan. Selain itu, jaring yang dipakai di gawang pun berstadar internasional.

Tak bisa dipungkiri bahwa Lapangan Sapu Jagad termasuk salah satu lapangan terbak di Kabupaten Sidoarjo. Semua tak lepas dari perawatan yang dilakukan pihak pengurus. Dua kali sepekan lapangan direndam agar warna tetap hijau dan kualitasnya terjaga dengan pemotongan secara rutin dan berkala. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS