Periksa Medsos setelah Bangun Tidur? Anda Disarankan Batasi Penggunaannya, Ini Bahayanya
JAKARTA, Halojatim.com - Ada banyak ciri-ciri kecanduan media sosial (medsos), sebelum tidur banyak scroll berjam-jam, bahkan setelah bangun juga langsung cek ponsel untuk lihat medsos, jika Anda mengalami itu, maka termasuk dalam barisan orang-orang yang kecanduan medsos.
Penggunaan media sosial secara terus menerus bahkan kecanduan akan menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti depresi, meningkatnya gejala kecemasan, cenderung membandingkan pencapaian dalam kehidupan, kurang tidur, kehilangan fokus hingga melewatkan deadline atau mengabaikan tugas.
- PNM Berbagi Gerobak untuk Usaha Nasabah Seluruh Indonesia
- Mecca WABot, Pemandu Jamaah Haji dan Umrah
- Mei 2023, Transaksi Digital Banking Naik31,83 Persen
Seperti survei yang dilakukan oleh Healthline, sebanyak 25 persen dari peserta merasakan media sosial berdampak negatif pada kesehatan mental mereka dan 53 persen mengatakan bahwa mengurangi penggunaan dapat membantu mengatasi dampak negatif tersebut.
Lalu, apakah Anda juga termasuk dalam kategori orang yang harus membatasi penggunaan media sosial? Simak penjelasan berikut ini.
Ciri-ciri Orang yang Butuh Detoks Media Sosial
Berikut beberapa ciri-ciri yang menandakan bahwa Anda sedang membutuhkan detoks atau istirahat dari media sosial.
- Sering kesal atau merasa frustasi terhadap suatu postingan, komentar, atau topik yang sedang tren di media sosial.
- Cenderung membandingkan pencapaian dalam kehidupan, citra tubuh, karier, hubungan, kesejahteraan, dengan orang lain di media sosial.
- Selalu memeriksa media sosial setelah bangun tidur.
- Mengalami peningkatan gejala kecemasan atau depresi.
- Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.
- Menjadi kurang tidur atau justru sulit tidur.
- Sering memeriksa notifikasi atau pemberitahuan selama melakukan aktivitas.
- Terlibat pertengkaran di media sosial
- Merasa kewalahan oleh posting media sosial
- Merasa kecewa karena tidak menerima interaksi apapun setelah posting sesuatu di media sosial.
- Kehilangan fokus dan melewatkan deadline atau mengabaikan tugas
- Sering merasa tergoda untuk bersaing dengan orang lain di media sosial misalnya, untuk mendapatkan lebih banyak likes atau pengikut.
Jika Anda berpikir bahwa Anda memiliki kecanduan media sosial, maka sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan atau melakukan detoks media sosial.
Tips Melakukan Detoks Media Sosial
Berikut beberapa strategi untuk membantu Anda melakukan detoks media sosial.
1. Buat Tujuan
Setiap orang memiliki kebutuhan yang unik atau berbeda ketika ingin istirahat dari media sosial mereka. Anda bisa mewujudkan tujuan tersebut dengan menghindari terlibat dalam percakapan, topik, atau debat yang tidak sehat, menghentikan penggunaan aplikasi tertentu selama beberapa hari, dan menggunakan media sosial maksimal 20 menit sehari.
2. Tentukan Durasi
Jika Anda baru memulai, tidak ada salahnya untuk menentukan durasi waktu yang sebentar dulu lalu secara bertahap mulai meningkatkan durasi waktunya.
3. Hapus Aplikasi
Seseorang mungkin secara refleks memeriksa aplikasi dan notifikasi media sosial setiap memegang ponsel. Oleh karena itu, menghapus aplikasi dapat membantu Anda berhenti memeriksanya secara otomatis, karena Anda perlu mengunduh ulang aplikasi tersebut agar dapat masuk kembali.
4. Cari Kegiatan untuk Menggantikan Media Sosial
Setiap kali Anda memiliki keinginan kuat untuk mengunjungi situs media sosial, Anda bisa mengalihkannya dengan mencari aktivitas alternatif. Anda bisa mencoba bertemu dengan teman, menemukan hobi baru, berolahraga, atau membaca buku.
5. Cari Cara Lain untuk Terhubung
Beberapa orang menggunakan aplikasi media sosial sebagai alat komunikasi utama untuk bekerja. Anda bisa menggunakan alternatif lainnya untuk tetap terhubung dengan menggunakan aplikasi pesan teks, video conference, atau email.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 23 Jun 2023