Penyebab Tumor Otak Menurut Dokter National Hospital

Asih - Sabtu, 20 Mei 2023 19:39 WIB
Tumor otak disebabkan karena banyak faktor baik genetik dan karena gaya hidup.

SURABAYA | halojatim.com - Kasus tumor otak dari waktu ke waktu terus bertambah. Dalam sehari ada minimal 5 pasien dengan tumor otak datang berobat ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Hal itu diungkapkan Dr dr Irwan Barlian Immadoel Haq, Sp BS (K) Onc, ahli bedah syaraf dari National Hospital (NH) Surabaya.

Dikatakan dr Irwan, tanda tumor otak sangat beragan. Namun biasanya penderita akan mengalami nyeri kepala berlebihan disertai dengan gejala - gejala lainnya secara terus menerus.

BACA JUGA :


"Pasien akan mengeluh mengalami nyeri kepala yang secara terus menerus. Nyeri kepala itu tidak mereda, malah tambah meningkat rasa sakitnya.

Terkadang disertai rasa kesemutan, berkurangnya penglihatan dan pendengaran.

"Jika sudah mengalami gejala seperti itu, haruslah diwaspadai," katanya.

Dokter Irwan menyarankan agar segera periksa ke dokter agar mengetahui apa yang terjadi dengan kondisinya. "Jangan sampai terlambat dan dianggap enteng. Karena yang datang berobat itu kebanyakan sudah terlambat," tuturnya.

Kewaspadaan tanda-tanda itu terutama bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun.

"Karena kebanyakan yang mengalami kasus ini adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun," katanya.

Selain itu keluhan nyeri kepala ini juga harus diwaspadai ketika ada keluarga yang menderita tumor otak. Karena penyakit tumor otak itu bisa diturunkan atau genetik.

"Tapi walau tidak ada keturun, trtap harus waspadai. Karena tumor otak bisa jadi karena faktor lain misalnya gaya hidup tidak sehat, karena terpapar radiasi dan sebagainya," jelasnya.

Jika tumor otak ini diketahui secara lebih dini maka pasien bisa sembuh dengan normal.

Apalagi saat ini penanganan tumor otak lebih komprehensif.

Di NH sendiri pemeriksaan dan deteksi penyakit ini sudah sangat canggih.

Ahli radiologi, dr Andreas Aryo Bayu Seto, SpRad (K) mengaku, penegakan diagnosa tumor otak ini memang harus tepat.

"Dengan diagnosa tepat maka pengobatan akan tepat pula. Pengobatan tepat maka
sembuhnya akan maksimal," tukasnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS