PENTINGNYA FAKTOR GENETIK LAKI DALAM KEHAMILAN, KENAPA?

Andri - Minggu, 28 Juli 2024 12:30 WIB
Dokter Agustinus Sp.And (K) (kanan) dan dr. Eva Diah Setijowati, M.Si.Med (tengah) dalam talk show bayi tabung di sebuah mall di Kota Surabaya.

SURABAYA I halojatim.com – Minat meneruskan keturunan dengan teknologi bati tabung terus meningkat. Salah satu faktornya karena biaya yang semakin terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

‘’ Biaya untuk program ini relatif terjangkau, berkisar antara Rp50-75 juta rupiah, kecuali jika ada prosedur bedah tambahan untuk pengambilan sperma," jelas dr. Agustinus Sp.And (K),, salah satu pembicara dari Rumah Sakit Ferina dalam 'Kupas Tuntas Kompleksitas IVF: Sebuah Pembicaraan yang Nyata', acara yang digelar di Grand City Mall, Surabaya, Jumat malam.

Dia mengungkapkan bahwa program bayi tabung merupakan solusi ideal bagi pasangan yang ingin segera memiliki buah hati tanpa kelainan berat. Wajar jika proses bayi tabung kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Banyak pasangan yang mendambakan kehadiran buah hati berhasil melalui program ini.

Pembicara lainnya, dr. Eva Diah Setijowati, M.Si.Med, menekankan pentingnya faktor genetik dari laki-laki dalam proses pembuahan menuju kehamilan. Menurutnya, faktor genetik laki-laki memegang peranan penting.

‘’Bahkan dalam kasus infertilitas, faktor ini bisa mencapai 60 persen," jelas Eva.

Ia juga menambahkan bahwa masalah ketidaksuburan pada pria dapat dideteksi melalui kromosom. Meski faktor genetik sering menjadi penghalang, Eva menjelaskan bahwa ini bukanlah akhir dari harapan bagi pasangan yang ingin memiliki anak.

"Jika hormon kurang, bisa ditambah. Namun, untuk masalah genetik, kita bisa memaksimalkan potensi yang ada melalui program bayi tabung," kata Konselor Genetik di RSIA Ferina ini.

Eva menambahkan, pemeriksaan genetik In Vitro Fertiliztion (IVF) merupakan salah satu upaya RSIA Ferina Surabaya dalam membantu pasangan suami istri yang sudah lama belum mendapatkan keturunan dengan program bayi tabung. Rangkain pemeriksaan dari program bayi tabung di RSIA Ferina, katanya, sangat banyak dan tergantung dari kondisi masing-masing pasien. Penanganannya juga berbeda-beda antara pasien yang satu dengan yang lain dan harus menjalan tahapan-tahapan pemeriksaan.

“Kita pastikan dahulu penyebab dari pasangan yang sudah lama menikah belum diberikan keturunan. Pasangan yang akan mengikuti program bayi tabung ini kita analisa, siapa yang yang invertilitas,” jelas Eva.

Lanjut dia, salah satu pemeriksaan adalah pemeriksaan IVF terhadap pasangan suami istri tersebut. Tujuan pemeriksaan ini adalah memastikan suami atau istri yang mengalami infertilitas atau kedua- duanya.

“Dari hasil pemeriksaan tersebut akan dapat menentukan langkah selanjutnya untuk menjalankan program bayi tabung. Apapun hasil dari serangkaian pemeriksaan, tentunya tim kami akan berusaha yang terbaik untuk mendapatkan keturunan,” kata Eva. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS