Penggunanya Dikenal Loyal dan Setia, Penjualan iPhone Melesat, Naik Menjadi Rp610 Triliun

ifta - Kamis, 27 Juli 2023 06:55 WIB
Chief Financial Officer Apple, Luca Maestri, menegaskan bahwa tidak ada penurunan permintaan untuk produk iPhone, iPhone tetap menjadi sumber pendapatan terbesar bagi perusahaan.

Halojatim.com- Penjualan ponsel pintar secara umum mengalami penurunan sampai 9 persen. Namun khusus untuk iPhone justru mengalami peningkatan di luar prediksi perusahan.

Dari semua produk Apple, iPhone tetap menjadi produk yang paling banyak terjual.

Pengguna iPhone dianggap paling loyal atau tetap setia memakai produk tersebut meskipun banyak produk ponsel pintar keluaran terbaru.

Konsumen yang loyal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi produk dengan merk buah apel tersebut.

Chief Financial Officer Apple, Luca Maestri, menegaskan bahwa tidak ada penurunan permintaan untuk produk iPhone, iPhone tetap menjadi sumber pendapatan terbesar bagi perusahaan.

"Apple dalam hal ini memiliki ketangguhan tertentu yang akan memungkinkannya untuk tidak terlalu terpengaruh dibandingkan banyak pesaingnya," ujar Runar Bjorhovde, Analis Canalys Research, dilansir reuters, 26 Juli 2023.

Selama kuartal ketiga, penjualan iPhone mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi US$40,7 miliar atau sekitar, Rp610,5 triliun (kurs Rp15.000). Sementara itu, pasar ponsel pintar secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 9% selama periode yang sama.

Keberhasilan Apple dalam mengatasi penurunan belanja konsumen terhadap produk ponsel pintar di tengah krisis ekonomi bisa dilihat dari basis pelanggan iPhone yang setia. Kebanyakan pengguna Iphone berasal dari kalangan menengah atas, hal ini memungkinkan perusahaan untuk bertahan lebih baik dibandingkan merek lainnya.

Meskipun begitu, Apple tetap realistis dan menyadari bahwa perekonomian yang lesu dapat mempengaruhi beberapa segmen bisnis mereka, seperti penjualan iklan, aksesoris, dan produk rumah tangga. Perusahaan menyebut segmen-segmen ini sebagai "kantong kelemahan".

Perusahaan besar seperti Apple juga harus menghadapi risiko tertentu, termasuk kekurangan suku cadang yang dapat mempengaruhi penjualan perangkat Mac dan iPad. Namun, dampak dari kekurangan ini telah mereda, dan Apple berharap dapat menghadapinya lebih baik pada kuartal berikutnya.

Apple juga menyadari bahwa fluktuasi nilai tukar mata uang telah berdampak pada pendapatan mereka, karena sebagian besar pendapatan perusahaan berasal dari luar negeri. Nilai dolar AS yang lebih tinggi telah mengurangi pendapatan mereka.

Secara keseluruhan, laporan keuangan triwulanan Apple untuk kuartal terakhir mencatat penjualan sebesar US$83,0 miliar atau sekitar Rp12,45 triliun.. Angka tersebut melebihi perkiraan analis yang sebelumnya memperkirakan penjualan sebesar $82,8 miliar atau sekitar Rp12,42 triliun.

Meskipun perusahaan menghadapi beberapa tantangan dan risiko, laporan keuangan menunjukan permintaan yang konsisten terhadap produk Apple memberikan keyakinan akan pertumbuhan dan prospek masa depan bagi Apple. (*)

Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 27 Jul 2023

RELATED NEWS