PENALTI BAWA PERSIK MENANG ATAS TIM LIGA 4
KEDIRI I halojatim.com – Jeda match FIFA dipergunakan Persik Kediri untuk menghangatkan pasukan. Mereka menggelar pertandingan uji coba.
Lawan yang dipilih adalah tim Liga 4 Jawa Timur, Sang Maestro Football Club Surabaya.Pertandingan dilaksanakan di stadion yang tengah dalam proses pembangunan, Gelora Daha Jayati pada Sabtu siang (16/11/2024). Meski terpaut tiga kasta, tapi Macan Putih tak bisa menang dengan mudah.
Terbukti, Persik hanya mampu menang tipis 2-1. Bahkan, pada babak I, Sang Maestro, sukses menahan imbang 1-1. Tuan rumah unggul terlebih dahulu melalui gol pemain asingnya asal Argentina Ramiro Fergonzi. Tandukan mantan pemain depan Persita Tangerang di menit 35 itu gagal ditangkap kiper Sang Maestro Firdaus Rafi.
Namun, Maestro yang dipoles Jamal Yastro tersebut menyamakan melalui tembakan spektakuler Ferdiansyah. Tendangan kaki kirinya di pojok gawang gagal dijangkau Leo Navacchio dari Brasil.
‘’Kebetulana saya bisa cetak gol. Posisi saya pas untuk menendang bola ke gawang,’’ ujar Po, sapaan karib Ferdiansyah.
Baginya, mencetak gol ke Tim Liga 1 bukan hal yang asing. Sebelumnya, pemain asli Sidoarjo tersebut pernah melakukannya ke gawang Persebaya Surabaya juga dalam pertandingan persahabatan.
Pada babak I, Macan Putih turun dengan kekuatan penuh. Pelatih asal Brasil Marcelo Rospide menampilkan para pemain yang besar kemungkinan akan diturunkannya saat Persik menjamu PSIS Semarang di Stadion Brawijaya, Kediri, pada 23 November 2024. Termasuk memberi kepercayaan kepada playmakernya asal Portugal yang pernah membela Persebaya Surabaya Ze Valente.
Namun, dia tak banyak memberikan kontribusi karena mendapat pengawalan ketat dari gelandang bertahan Maestro, Rizki Juang. Bahkan, ketat dan kerasnya penjagaan yanag diberikan, Valente dan Juang sempat bersitegang.
Di babak kedua, kedua kesebelasan melakukan pergantian frontal. Baik Persik maupun Sang Maestro mengganti semua pemain di babak kedua.
Keduanya pun mempunyai playmaker yang sama-sama berkualitas. Di kubu Macan Putih ada Evan Dimas, nama yang sempat digadang-gadang bakal menjadi pesepak bola masa depan Indonesia ketika menjalani trial di klub raksasa dunia Barcelona, Spanyol. Sedang di Sang Maestro ada salah satu legenda Arema Fery Aman Saragih. Hanya, dalam sisi usia, FAS, ejaan Feri Aman Saragih, usianya jauh lebih tua dibandingkan Evan. Tahun ini, dia sudah berusia 37 tahun sedangkan Evan masih 29 tahun.
Di babak kedua ini, Persik bisa mencetak gol melalui penalti yang diekusi dengan baik oleh Khanafi. Hukuman diberikan setelah pemain belakang Sang Maestro, Rio Pratama, melakukan pelanggaran di kotak penalti.
Di Kompetisi Liga 1, saat ini Persik ada di peringkat delapan. Dari 10 kali pertandingan, mereka empat kali memetik kemenangan, tiga kali imbang, dan tiga kali kalah. Sementara, Sang Maestro tengah mempersiapkan Kompetisi Liga 4 Jawa Timur yang diagendakan diputar pada Desember 2024. (*)