SIDOARJO I halojatim.com – Buduran Football Club pesta gol. Tim komunitas pesepak bola dari wilayah Buduran dan sekitarnya tersebut menang telak 5-3 atas Siwalankerto, Kota Surabaya, dalam pertandingan uji coba di Lapangan Banjarkemantren, Buduran, Minggu sore (18/8/2024).

Sa’in dan Nur Mukhson menjadi bintang Buduran FC. Sa’in, yang sering dipanggil dengan Sa’in Nakamura karena gaya bermain dan penampilannya mirip dengan legenda sepak bola Jepang pernah berkelana di klub Eropa, mencetak empat gol. Sementara Nur Mukhson, yang merupakan abdi negara di Kelurahan Dukuh Tengah, menjebol gawang Siwalankerto melalui tendangan penalti.

Wasit Muhammad Soleh, yang merupakan petugas pertandingan di Askab PSSI Sidoarjo, memberikan hukuman setelah Nur Mukhson dilanggar di kotak terlarang. Dengan gaya khas Giuseppe Signori, mantan penyerang Timnas Italia dan legenda klub Serie A Lazia, yakni dengan melakukan tendangan penalty satu langkah, Nur Mukhson sukses menjebol gawang lawan. Sedang tiga gol Siwalankerto, yang termasuk salah satu klub komunitas usia lanjut di Kota Surabaya, diborong Yong.

Di babak pertama, Buduran FC sempat ketinggalan dua gol terlebih dulu. ‘’Tapi semangat Bapak-Bapak Buduran FC tak mau menyerah. Kami bermain tenang dan hasilnya mampu membalikan kedudukan dan menjadi sebuah kemenangan,’’ kata Asisten Pelatih Buduran FC Nur Khalim usai pertandingan.

Diakuinya, kemenangan atas Siwalankerto tak lepas dari hasil latihan rutin yang dilakukan Buduran FC setiap Selasa sore. Ya, sepekan sekali, tim yang dilatih oleh mantan pelatih Deltras di Liga 2 Adi Putra Setiawan itu berlatih di Lapangan Sapu Jagad, Desa Sidokepung.

Hasilnya, di Kabupaten Sidoarjo, Buduran FC termasuk salah satu komunitas sepak bola usia di atas 40 tahun yang disegani. Meski materi pemain tidak ada yang pernah berlaga di kompetisi resmi PSSI layaknya komunitas lain.

Salah satu capaian Buduran FC adalah menembus final dalam sebuah turnamen sepak bola di Desa Kedungpeluk, Candi, Sidoarjo. Sayang, sebuah tindakan kurang sportif lawan yang merusak fairplay di sepak bola membuat mereka memilih mundur dan meninggalkan pertandingan perebutan juara tersebut.

Saat ini, tercatat anggota Buduran FC mencapai 50 orang. Dalam setiap latihan, tiga tim dipastikan hadir. (*)