PEMPROV JATIM SUDAH KIRIM MINYAK GORENG KE 32 DAERAH
SURABAYA I halojatim - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengatasi kelangkaan minyak goreng. Untuk itu, mereka kembali menggelontorkan ribuan ton minyak goreng ke pedagang di 15 kabupaten/kota di wilayah setempat.
"Minyak itu untuk daerah yang belum terkirimi," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Beberapa daerah yang dikirim hari ini, antara lain, Sumenep, Sampang, Pamekasan, Mojokerto, Malang, Sidoarjo, Gresik, Kota Surabaya dan sejumlah kabupaten/kota lainnya. Kata Khofifah, kebijakan yang diambilnya merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jatim, terutama kemudahan mendapatkan minyak goreng.
Yang lebih terpenting, kata Khofifah, konsumen dapat membeli minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14 ribu per liter. Khofifah juga meminta masyarakat tidak panik akibat kelangkaan minyak goreng di beberapa pasar tradisional maupun pasar modern yang menjual tidak sesuai HET.
"Warga kami harap tetap tenang dan bangun suasana nyaman di lingkungan masing-masing. Kami tetap berupaya untuk memaksimalkan yang terbaik dan mengawasi penjualan sampai ke konsumen," kata Khofifah.
Harapannya, katanya, minyak goreng sesuai HET ini betul-betul bisa diakses masyarakat, khususnya di pasar tradisional. Pihaknya berterima kasih kepada sejumlah pihak yang turut membantu kelancaran proses distribusi minyak goreng, seperti Kementerian Dalam Negeri RI, RNI, PPI dan APPMGI.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Drajat Irawan menyampaikan bahwa minyak goreng sampai hari ini sudah terbagi untuk 32 daerah. Dalam waktu dekat datang lagi 4.000 ton minyak goreng.
''Harapannya sama, agar semakin mempercepat ketersediaan dan distribusi minyak goreng untuk masyarakat Jatim," katanya. (*)