PEMKAB SIDOARJO NORMALISASIKAN 11 SUNGAI, CEK DAERAHNYA

Andri - Sabtu, 20 Januari 2024 23:55 WIB
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor

SIDOARJO I halojatim.com - Hujan sudah mulai mengguyur di Surabaya Raya. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pun melakukan normalisasi sebelas sungai guna mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir saat musim hujan seperti sekarang ini.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo mengatakan normalisasi tersebut dilakukan dengan mengerahkan alat berat berupa ekskavator supaya hasilnya bisa maksimal. "Kami juga menyiagakan rumah pompa 24 jam, untuk membantu percepatan jika terjadi banjir," katanya.

Ia mengatakan, kesebelas sungai tersebut di antaranya, Dam Dungus, Dam Kepuh Kemiri, saluran sekunder Karang Tanjung, afvoer (saluran pembuangan air) Kemendung Sidodadi, Saluran Dekat Museum Empu Tantular, anak afvoer Buntung Desa Sidodadi Taman, afvoer Gedangrowo Desa Banjarpanji, saluran sekunder Pagerwojo Desa Karangtanjung, saluran sekunder Desa Candi Pari, saluran sekunder Ketawang Desa Jumputrejo, dan dam Pejarakan.

"Normalisasi sungai ini merupakan langkah strategis dalam mencegah banjir terutama di titik rawan banjir. Kami berharap dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap potensi bencana banjir yang terjadi daerah ini," kata Muhdlor.

Dia mengatakan masyarakat ikut berperan dalam menjaga kebersihan sungai agar jauh dari sampah. Muhdlor ingin masyarakat dengan tidak membuang sampah di sungai.

''Harapannya seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintah ikut berperan dalam menjaga dan merawat sungainya masing-masing untuk mencegah banjir," katanya.

Kepala Bidang Ketahanan Drainase Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo Wahib Achmadi mengatakan pekerjaan normalisasi mencakup mencakup pembersihan sungai, perbaikan tanggul, dan pengaturan alur sungai untuk memastikan aliran air yang lancar dan terkendali. Ada beberapa yang termasuk saluran sekunder irigasi yang sudah pendangkalan dan ditumbuhi enceng gondok sehingga pihaknya membersihkan enceng gondong tersebut dan melakukan penggalian sungai rata-rata pada kedalaman setengah sampai 1 meter.

Wahib juga menambahkan masing-masing sungai yang dilakukan normalisasi tersebut di kerahkan alat berat sebanyak 1 unit. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS