Pelarangan TikTok Shop Berjualan, Dampaknyal Tak akan Instan
JAKARTA | halojatim.com - Problematika platform TikTok Shop masih terus bergulir, setelah para pedagang pusat perbelanjaan pasar Tanah Abang menyambut suka cita keputusan pemerintah yang melarang transaksi jual beli online di TikTok.
Direktur CELIOS (Center Of Economic and Law Studies) Bhima Yudisthira menegaskan bahwa, akan ada kenaikan penjualan imbas putusan pemerintah. Namun justru akan terlihat dalam 6 bulan ke depan dan tidak instan.
"Harusnya ada dampak kenaikan penjualan dalam waktu dekat. Tapi sejauh ini kan tiktok shop masih beroperasi ya. Jadi baru bisa terlihat dampaknya mungkin 6 bulan setelah tiktok shop benar benar tutup. Itupun pemerintah harus pulihkan juga daya beli masyarakat menengah kebawah," katanya kepada TrenAsia.com pada Rabu, 27 September 2023.
Pasalnya menurut Bhima permasalahannya tidak hanya bersumber dari TikTok saja. Namun demand yang rendah ikut menjadi biang kerok sepinya toko offline yang ada. Alasannya konsumen sekarang fokus untuk pemenuhan kebutuhan pokok seperti beras sehingga menahan untuk beli baju baru.
Insentif Produsen Tekstil Di Genjot
Bhima menyarankan bahwa, hal lain yang bisa dilakukan pemerintah selain melakukan pelaangan Tiktok Shop menjual barang. Pemrintah juga diharapkan mampu membantu produsen tekstil pakaian jadi domestik dengan pinjaman bunga murah, insentif diskon tarif listrik 80% pada beban puncak, hingga membatasi impor pakaian jadi dengan beragam cara kreatif. Salah satunya yang menjadi fokus Bhima bisa melalui sertifikasi SNI atau hambatan non tariff lainnya.
"Intinya barang impor yang memiliki substitusi produk lokal bisa dihambat masuk," lanjutnya.
Pedagang Tanah Abang Mulai Adaptasi Teknologi
Beberapa pegadang baju, gamis hingga fashion di Pasar Tanah Abang mengaku saat ini para pedagang konvesional mulai beradaptasi dengan teknologi termasuk mengencarkan penjualan online meski toko offline tetap buka.
Ela (30) pedagang gamis di Pasar Tanah Abang Blok A mengaku beberapa bulan terkahir ia juga menjajakan gamis miliknya melalu sesi live di TikTok hingga e-commerce lainnya.
Ela mengaku hal ini tidak mudah, pasalnya harus kerja ekstra menjajakan barangnya di offline dan online sehingga tenaga serta waktu yang dibutuhkan juga lebih banyak. Ia mencontohkan di Tanah Abang tokonya dibuka pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, disela-sela menunggu pembeli ia melakukan sesi live 2 jam disambung pada malam hari seusai menutup tokonya.
Namun dia menyoroti sayangnya di sekitar kionya para pedagang lain belum tentu bisa mengoperasikan sesi live karena keterbatasan pengetahuan atau transisi ke dunia digital. Sehingga menurutnya masih perlu waktu transisi dari sisi pedagang konvesional untuk beralih.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 27 Sep 2023