Pejabat Pemda Sidak Pangkalan, Pastikan Stok LPG 3 kg Aman
NGANJUK | halojatim.com - Sebagaimana diketahui beberapa waktu terakhir di Nganjuk terjadi kondisi peningkatan permintaan dan kekurangan stok LPG di level pengecer.
Pemda setempat bersama dengan Pertamina langsung melakukan sidak pada minggu lalu.
Kegiatan diawali dengan pengecekan stok di pangkalan LPG 3kg Kelurahan Payaman, Kelurahan Klurahan, Kecamatan Ngronggot dilanjutkan dengan sidak beberapa pelaku usaha.
Nanang Trisno S selaku Ahli Muda Pengujian Mutu Barang mewakili Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nganjuk mengatakan kondisi di Kabupaten Nganjuk untuk pasokan sangat aman.
BACA JUGA :
- https://halojatim.com/read/pertamina-pastikan-stok-lpg-3-kg-masih-aman
- https://halojatim.com/read/kemenag-jatim-dan-inovasi-dorong-implementasi-kurikulum-merdeka-di-madrasah
- https://halojatim.com/read/grab-kembali-phk-seribu-karyawan
"Kami imbau masyarakat membeli langsung ke Pangkalan LPG 3kg yang terdapat di masing-masing kelurahan/desa lebih dari satu pangkalan,” ujar Nanang
Arif, salah satu pemilik usaha Laundry di Jalan Imam Bonjol Payaman, Nganjuk tidak menyangka akan didatangi tim Sidak Kabupaten Nganjuk. Ia tidak mengetahui bahwa usahanya termasuk kategori yang dilarang menggunakan LPG bersubsidi.
“Saya ngga tahu kalau dilarang, karena tidak ada sosialisasi. Saya beli LPG 3kg ini dari toko (pengecer). Waktu diberikan pemahaman ya akhirnya saya ikhlas ditukar tabungnya karna ingin membantu warga yang kesulitan mendapatkan LPG 3kg. Harapannya semua pelaku usaha kelas menengah ke atas melakukan yang sama,” ujar Arif.
Hal serupa juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang. Sidak dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang bersama Pertamina Rayon Malang Raya pada Jumat (9/6/2023) lalu. Beberapa pangkalan gas LPG yang dikunjungi di antaranya pangkalan gas di kawasan Mergan hingga kawasan Kasin dan beberapa usaha kuliner di kawasan Jalan Bendungan Sutami.
Kabag Perekonomian, Infrastruktur dan SDA (Kabag Pisda) Kota Malang yang juga sekretariat TPID, Eny Handayani menjelaskan dari hasil pemantauan, distribusi gas dari Pertamina ke Pangkalan Gas berjalan normal sesuai alokasi. Meski begitu, pihaknya tetap mencari alasan kondisi tidak normal stok LPG melon tersebut. Karena dari pemantauan kemarin, terdapat pengguna LPG 3 Kg yang tidak sesuai peruntukan.
“Kami sudah melihat di dua pangkalan, di daerah Kasin dan Mergan. Salah satunya Pangkalan Restu Jaya, dan kedua adalah pangkalan Pak Bambang. Dua-duanya terpantau cukup aman, tidak ada kelangkaan LPG 3 Kg,” papar Eny kemarin.
Ia melanjutkan, dilihat secara pasokan ketersedian LPG melon masih cukup. Karena dari masing-masing pangkalan masih normal mendapatkan pasokan dari pertamina dalam dua sampai tiga hari selalu 100 pcs atau tabung.
Atas kelangkaan yang terjadi beberapa waktu ini, Eny menduga adanya penjualan LPG 3 Kg yang tidak tepat sasaran di level pengecer. Perlu diketahui LPG 3 Kg adalah LPG bersubsidi, yang seharusnya tidak menjadi konsumsi warga mampu, terlebih pengelola usaha yang beromzet lebih dari Rp 1 juta.
“Dalam sidak kemarin juga ditemukan beberapa usaha kuliner yang terpantau menggunakan LPG 3 Kg. Kami bersama Pertamina langsung memberi imbauan untuk mengganti penggunaan gas bersubsidi tersebut,” ujar Eny.