PARA LEGENDA MELEPAS KEPERGIAAN BEJO SUGIANTORO KALI TERAKHIR

Andri - Rabu, 26 Februari 2025 23:20 WIB
Makan Bejo Sugiantoro di TPU Geluran, Taman, Sidoarjo.

SIDOARJO I halojatim.com - Bejo Sugiarto meninggal Selasa (25/2/25). Ratusan orang melepas kepergian mantan pemain Persebaya dan Timnas Indonesia itu.

--

SEPANJANG jalan Taman Pondok Jati, Geluran, Sidoarjo, macet, pada Rabu (26/2/2025). Pejalan kaki memenuhi jalan yang mengarah ke jalan utama Surabaya-Mojokerto.

Di rombongan terdepan, beberapa orang memanggul jenazah. Sementara ratusan orang di belakang mengikuti ke mana jenazah akan dimakamkan.

Ternyata, jenazah yang akan dimakamkan itu adakah jenazah Bejo Sugiantoro. Dia adalah salah satu legenda besar di sepak bola Indonesia.

"Inilah bukti kalau almarhum adakah orang baik. Banyak sekali orang yang ingin melepas kepergiannya terakhir kali," kata M. Jamil Masduki, salah satu pengurus organisasi Islam terbesar di Jawa Timur.

Mereka yang mengantar ke pemakaman Geluran bukan sembarang sosok. Para legenda Persebaya dan Timnas Indonesia rela berjalan kaki dan berdesakan mengantarkan Bejo Sugiantoro.

Terlihat ada Ferril Raymond Hattu, kapten Timnas Indonesia di SEA Games 1991. Ada juga Mustaqim, salah satu penyerang terbaik Persebaya dan Indonesia.

Begitu juga ada tandem seharusnya, baik di Persebaya , Timnas Indonesia, dan saat melatih, Uston Nawawi. Sementara para legenda Persebaya ada Reonald Pietersz, penyerang Persebaya saat juara 1996/1997, Yusuf Ekodono, rekan Bejo saat Persebaya juara 1987/1988.

Anak asuhnya baik ketika di Persebaya Surabaya dan Deltras ikut mengantarkan juga. Ada Rendi Irwan, sosok yang dilatihnya di Persebaya dan juga di tim terakhirnya Deltras. Begitu juga kapten The Lobster, Hariyono.

Mantan Ketua Umum PSSI Jatim dan juga pernah menjadi manajer Bejo saat Persebaya juara 2004 pun terlihat. Selain itu, CEO Deltras 2024/2025 Amir Burhanudin ikut di antara para pelayat. Semuanya baru pulang setelah jenazah masuk ke liang lahat.

Begitu juga, ada banyak ucapan bela sungkawa. Bahkan ada dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Selain itu, ada juga dari Sekum PSSI Yunus Nusi dan Exco PSSI. Belum lagi dari PSSI Jatim, Persebaya, dan juga Deltras. Semua itu menunjukan betapa nama Bejo sangat dihormati oleh jajaran petinggi PSSI dan klub yang pernah dilatihnya.

Ya, Bejo Sugiantoro meninggal ketika bermain sepak bola di Lapangan SIER, Rungkut, Surabaya, pada Selasa sore. Dia bermain dengan klub komunitas, Rosita.

Saat itu, komunitas itu mengadakan latihan terakhir sebelum Puasa Ramadhan. Bejo Sugiantoro jatuh di babak kedua.

Pertolongan yang diberikan gagal menyelamatkan nyawa Bejo Sugiantoro. Dia menghembuskan nafas terakhir saat sudah berada di Rumah Sakit yang jaraknya tak jauh dari Lapangan SIER. Bejo tutup usia di usia 48 tahun.

Semasa menjadi pemain, almarhum dua kali mengantarkan Persebaya menjadi juara di kompetisi level tertinggi yakni Divisi Utama pada 1996/1997 dan 2004. Sementara di Timnas Indonesia, Bejo membawa Indonesia lolos ke final SEA Games 1997 dan Piala Tiger, sekarang Piala AFF, 2002. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS