MUNAS (BUKAN) JALAN UNTUK MENUJU PRESTASI DUNIA

Andri - Jumat, 09 Agustus 2024 20:04 WIB
Eduart Wolok, Ketua Pengarah Munas PBSI, (kiri) dan Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur, Tonny Wahyudi

SURABAYA I halojatim.com – Bulu tangkis Indonesia tengan jadi sorotan. Meski menyumbang medali di Olimpiade Paris 2024, tapi capaian tersebut tidak sesuai harapan. Di pesta olahraga terakbar di dunia itu, Indonesia ‘’hanya’ membawa pulang medali perunggu dari tunggal putri melalui Gregoria Mariska Tunjung.

Padahal, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia atau PP PBSI memasang target emas. Sebagaimana olimpiade-olimpiade sebelumnya kecuali London 2012. Ketika itu, Indonesia gagal total dengan tak meraih sekeping medali pun. Padahal, sejak kali pertama bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, lagu Indonesia Raya selalu berkumandang sebagai penanda wakil Indonesia meraih emas atau juara.

Nah, untuk mengembalikan tradisi emas itu, PP PBSI melakukan Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) XXIV/2024 yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, tak hanya untuk memilih nakhoda organisasi tepok bulu nasional. Agenda lain yang tidak kalah penting adalah evaluasi terhadap kinerja kepengurusan masa bakti 2020-2024 di bawah kepemimpinan Agung Firman Sampurna.

Munas PBSI 2024 berlangsung di Hotel Empire Palace, Surabaya, 9-11Agustus 2024. Menurut Eduart Wolok, Ketua Pengarah Munas PBSI, selain pemilihan nakhoda organisasi tepok bulu nasional, musyawarah juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerja kepengurusan PBSI 2020-2024 demi menjaga tradisi prestasi bulutangkis Indonesia di pentas dunia.

"Munas kali ini agendanya tak hanya memilih ketua umum PBSI, juga ada evaluasi dan penyampaian laporan pertanggung jawaban Ketua Umum PBSI 2020-2024," kata Eduart kepada rekan media dalam konferensi pers jelang Munas di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jumat (9/8) siang.

Kata Eduart, kepengurusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masa bakti 2020-2024 di bawah kepemimpinan Agung Firman Sampurna segera berakhir pada November nanti. Agar roda organisasi tetap berjalan, PBSI pun menggelar musyawarah nasional yang mengambil tagline "Bersama Meraih Puncak Prestasi Dunia".

Sebanyak 38 Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI se Tanah Air hadir dalam Munas PBSI 2024. Kata Eduart, hadirnya 38 Pengprov ini menunjukkan soliditas dan kerukunan organisasi PBSI. Pada Munas 2020 di Banten diikuti 34 Pengprov PBSI.

"Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Pengprov PBSI Jawa Timur yang bertindak selaku tuan rumah penyelenggara Munas PBSI 2024," kata Eduart.

Sementara menurut Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur, Tonny Wahyudi, pihaknya merasa bangga kembali dipilih menjadi tuan rumah dan siap menyukseskan gelaran organisasi ini. Surabaya terakhir kali menjadi penyelenggara Munas pada tahun 2016 ketika kepemimpinan Gita Wirjawan berpinda kepada Wiranto.

"Harapannya dari Munas PBSI ini bisa melahirkan keputusan-keputusan strategis demi mendukung kejayaan prestasi bulutangkis Indonesia di dunia," kata Tonny. Munas PBSI XXIV/2024 sendiri dibuka Jumat (9/8) pukul 16.00 sore. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS