MOGOK, SH TAK AJUKAN PROTES SOAL WASIT KE ASPROV PSSI JATIM
SIDOARJO I halojatim – Sinar Harapan dikenal sebagai kesebelasan pencetak pemain-pemain muda. Meski, tim tersebut berasal dari Kenongo, sebuah desa yang ada di Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.
Dalam setiap keikutsertaannya di ajang kelompok umur, tim yang sering disingkat dengan nama SH itu selalu menorehkan prestasi. Sayang, tahun ini, kiprah tim kepunyaan keluarga Ketua Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Jatim tersebut berujung kecewa di ajang Piala Suratin U-17.
‘’Kami kalah di Babak 32 Besar Zona Jatim. Kami tak melanjutkan pertandingan hingga selesai,’’ ungkap Pelatih SH Kodari Amir.
Ya, pada Babak 32 Besar, SH dikalahkan Malang United dengan skor tipis 0-1. Sikap meninggalkan lapangan tersebut dipicu kekecewaan kepada wasit yang memimpin pertandingan.
‘’Dua gol murni SH dianulir wasit. Puncaknya gol kedua itu,’’ kata Kodari.
Apalagi, gol tersebut sudah disahkan oleh wasit. Namun, protes yang dilakukan Direktur Teknik Malang United Joko ‘’Getuk’’ Susilo membuat wasit berubah pikiran dan membatalkan gol yang sudah sempat disahkah.
‘’Yahdar (manajer SH) memutuskan lebih baik tak melanjutkan pertandingan,’’ ujar lelaki yang semasa menjadi pemain itu sudah membela banyak klub seperti Mitra Surabaya, Deltras, Persegi Gianyar, Persijap Jepara, dan PS Mojokerto Putra tersebut.
Meski dirugikan wasit, SH, papar Kodari, tidak melakukan protes ke Asprov PSSI Jatim. Alasannya, alasan manusiawi kasihan dengan wasit jika nantinya terkena sanksi.
SH sendiri lolos ke babak 32 besar dengan status mentereng, juara grup. Menghuni Grup H, mereka tak terkalahkan dalam tiga kali pertandingan. PSBI Blitar dan Pasuruan United dikalahkan dan bermain imbang dengan Arema U-17.
Dengan tak lolosnya SH ini membuat Sidoarjo hanya diwakili Persida dan Deltras di babak 32 besar. Keduanya terus melaju hingga lolos ke 16 besar. (*)