MilkLife Soccer Challenge Sukses Digelar, Minat Peserta Membeludak, Timo Scheunemann Lemparkan Pujian

ifta - Minggu, 23 Februari 2025 22:44 WIB
MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025 yang berlangsung pada Rabu (19/2) hingga Minggu (23/2) di Stadion Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V sukses digelar.

Halojatim.com, SURABAYA- MilkLife Soccer Challenge Surabaya 2025 yang berlangsung pada Rabu (19/2) hingga Minggu (23/2) di Stadion Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V sukses digelar.

Penyelenggaraan turnamen sepak bola putri KU 10 dan KU 12 yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini disambut antusias oleh para siswi di Surabaya dan sekitar. Terbukti, tak kurang dari 1.633 siswi yang terbagi dalam 106 tim KU 12 dan 40 tim KU 10 turut berpartisipasi.

Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono mengatakan, animo tinggi dari para peserta yang juga selaras dengan kualitas, menjadi angin segar untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri Tanah Air. Pada penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge Surabaya tahun lalu, seri 1 diikuti oleh 631 peserta, sedangkan di seri kedua sebanyak 1.476 siswi ikut berpartisipasi.

“Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai karena ini juga proses yang panjang. MilkLife Soccer Challenge menjadi turnamen yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para talenta-talenta muda yang kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan kita. Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di sekolah sepak bola (SSB) untuk mempersiapkan diri bertanding pada MilkLife Soccer Challenge Seri 1 dan 2 2025 mendatang,” Teddy berucap.

Teddy menambahkan, meski seri pertama MilkLife Soccer Challenge di Surabaya baru akan bergulir medio 2025, para peserta pada turnamen kali ini tetap bertanding secara maksimal dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Dengan demikian, tujuan diselenggarakannya turnamen ini untuk meningkatkan kualitas dan menjadi wadah bibit-bibit pesepakbola putri potensial bertanding dalam turnamen secara berkala dapat terus terasah.

Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge ke depan, lanjut Teddy, akan menyesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik siswi di sekolah. Dalam masa penyesuaian tersebut, turnamen sepak bola putri akan terus digelar demi memberikan jam terbang bagi para peserta.

“Meski seri selanjutnya di tahun ini mulai terselenggara pada Juni 2025, kami tetap menggelar turnamen agar para siswi terus berkembang secara kualitas dan jeda turnamen satu dan lainnya tidak terlalu jauh,” tandas Teddy.

Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann menyebut potensi para putri di Kota Pahlawan yang cukup menonjol pada KU 10 tahun. Hal ini membuktikan sinyal positif yang harus terus dipupuk untuk menjaga pertumbuhan ekosistem dan regenerasi sepak bola putri.

“Saya melihat di turnamen kali ini justru KU 10 sudah memiliki teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Selain itu juga, peserta yang sudah mengikuti turnamen di tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan. Sementara yang baru ikut serta memang belum begitu banyak yang menonjol. Kami harap di seri 1 dan seri 2 mendatang, kualitas mereka sudah semakin merata,” tegas Timo.

Timo melanjutkan, adanya inovasi baru pada MilkLife Soccer Challenge yaitu fun competition bertajuk Festival SenengSoccer yang menyasar KU 8 berjalan selaras serta menjadi pondasi yang tepat untuk menjaga mata rantai dan supply pemain KU 10.
“Festival SenengSoccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance. Jadi mereka KU 8 sudah memiliki dasar dan ketika nanti ikut turnamen di KU 10 sudah tidak kaget, namun tentu harus dilatih terus,” ungkapnya.

Bagikan

RELATED NEWS