Mayoritas Investor Pasar Modal Usianya di Bawah 40 Tahun, Fomo atau Kesadaran Bisnis?

ifta - Selasa, 16 Januari 2024 08:59 WIB
Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

JAKARTA, Halojatim.com- Tercatat sebesar 79 persen investor pasar modal Indonesia adalah generasi milenial.

Para investor pasar modal ini berumur di bawah 40 tahun. Apa mereka hanya ikut tren (Fomo) atau kesadaran bisnis yang memang benar-benar sudah tumbuh?

Optimisme banyak digaungkan oleh berbagai pihak terkait dengan data ini.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor meningkat hingga 12 juta. Dari jumlah tersebut, sebesar 79% di antaranya masih berusia di bawah 40 tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hal tersebut menunjukkan prospek pasar modal Indonesia ke depan yang masih sangat menjanjikan.

“Peningkatan tersebut tentunya berkembang seiring pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia,” kata Airlangga di Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.

Menurut Menko Airlangga, hal tersebut juga menunjukkan prospek pasar modal Indonesia ke depan yang masih sangat menjanjikan.

Nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia tahun 2023 juga meningkat 22,9% menjadi Rp11.674 triliun dari tahun sebelumnya. Dengan capaian tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) menduduki peringkat tertinggi di bursa ASEAN dengan kapitalisasi pasar terbesar.

“Berbagai prestasi bursa efek diharapkan dapat meningkatkan optimisme yang lebih besar lagi bagi pelaku pasar modal maupun masyarakat luas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan keberhasilan kinerja pasar modal Indonesia tidak terlepas dari sinergi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) beserta lembaga terkait.

Pemerintah terus mempermudah akses terhadap pasar modal dan berupaya menarik minat masyarakat, terutama generasi muda, melalui pemanfaatan platform digital.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 dengan 14.000 responden pada 34 provinsi di Indonesia, dapat terlihat bahwa tingkat literasi pada subsektor pasar modal masih perlu ditingkatkan.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kokoh di tengah gejolak ekonomi global, pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2023 juga telah menunjukkan kinerja yang menguat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2023 ditutup naik 6,16%, ke level 7.272,79. Kinerja positif tersebut telah membawa IHSG berada di peringkat kedua pada bursa ASEAN.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 16 Jan 2024

Bagikan

RELATED NEWS