SURABAYA | halojatim.com - Maraknya kasus dispensasi nikah di Jawa Timur tidak lepas dari perharian pakar sosiologi Universitas Airlangga, Prof Dr Bagong Suyanto.&nbsp; Dari maraknya kasus itu, Bagong melihat pentingnya pendidikan seks bagi anak. Dikatakan Bagong, orang tua cenderung enggan dan tertutup jika anak membicarakan mengenai seksualitas.&nbsp; “Anak itu kalau orang tua tidak mau memberi penjelasan mereka akan mencari sendiri. Ini bisa menyebabkan anak memahami seksualitas dengan cara yang salah,” katanya.&nbsp; Persoalan dilematis menghinggapi pendidikan seks sehingga keberadaannya masih dianggap tabu oleh masyarakat.&nbsp; Sehingga dibutuhkan sosok yang memiliki kompetensi untuk menyampaikan pendidikan seks kepada anak.&nbsp; “Ini bisa membangun kedewasaan dan meningkatkan moralitas anak daripada mereka mencari sumber soal seksualitas yang seringkali salah,” katanya.&nbsp; Bagong menyampaikan literasi kritis pada anak menjadi kunci dalam penanggulangan masalah ini. “Godaan cyber-porno tidak bisa diatasi dengan hanya memblokir konten pornografi tapi anak sendiri perlu dibekali daya tahan berupa literasi kritis,” katanya.&nbsp; Selain kontrol dan pengawasan yang dilakukan orang tua, pembinaan hendaknya dilakukan agar anak memiliki kesadaran serta sikap kritis untuk menyikapi cyber-porno. “Tidak mungkin remaja diawasi orang tua dua puluh empat jam, ada masa dimana dia punya kebebasan sendiri,” tuturnya.&nbsp; Orang tua perlu menyadari karakteristik anak masa kini, berbeda dengan generasi sebelumnya. Sehingga orang tua harus melakukan pendekatan yang berbeda pada anaknya.&nbsp; “Dulu jam sembilan malam anak di rumah hati orang tua tenang. Sekarang anak jam enam malam belum keluar kamar harus curiga, apa yang dilakukan,” jelasnya.&nbsp; Menurut Bagong, dibutuhkan pemahaman orang tua untuk senantiasa mendampingi dan membimbing anak. Membangun ketahanan anak bisa dilakukan melalui jalur agama serta membangun keluarga yang harmonis.&nbsp; “Keluarga harmonis ini bertujuan agar energi anak tidak digunakan ke hal negatif tapi ke hal yang tidak kalah menarik tapi positif,” ujarnya. &nbsp;

Guru besar Sosiologi Unair, Prof Bagong Suyanto. 

Bagong.jpg

SURABAYA | halojatim.com - Maraknya kasus dispensasi nikah di Jawa Timur tidak lepas dari perharian pakar sosiologi Universitas Airlangga, Prof Dr Bagong Suyanto. 

Maraknya Dispensasi Nikah, Pakar : Pendidikan Seks Jangan Lagi Dianggap Tabu