SURABAYA | halojatim.com - Indonesia menjadi peringkat kedua negara penghasil food waste atau sampah makanan di dunia.&nbsp; Menyuarakan permasalahan ini, mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Zahirah Salma Nuha ciptakan motion comic untuk tingkatkan kesadaran mengenai bahaya masalah ini.&nbsp; Zahirah menjelaskan, permasalahan seputar sampah makanan merupakan pembahasan yang tercantum pada UU Nomor 18 Tahun 2008 dan Sustainable Development Goals (SDGs). Lewat studi yang dilakukannya, anak-anak menjadi salah satu pelaku yang turut menyumbang persentase pada jumlah sampah makanan di Indonesia.&nbsp;BACA JUGA :&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/program-pnm-mekaar-telah-biayai-90-ribu-lebih-keluarga-di-gresik">https://halojatim.com/read/program-pnm-mekaar-telah-biayai-90-ribu-lebih-keluarga-di-gresik</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/sudah-terjual-70-persen-88-avenue-segera-serah-terima-kunci">https://halojatim.com/read/sudah-terjual-70-persen-88-avenue-segera-serah-terima-kunci</a></li><li>https://halojatim.com/read/triwulan-i-2023-pln-nusantara-power-sumbang-19-902-m-wh-energi-bersih</li></ul> “Pada kalangan ini (anak-anak, red), kebanyakan sampah makanan yang dihasilkan berupa nasi yang tidak habis,” katanya.&nbsp; Tapak Sena merupakan judul karya yang dibuat oleh Zahirah dalam bentuk motion comic dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya sampah makanan dan cara pencegahannya.&nbsp; Dibimbing oleh dosen DKV ITS Rabendra Yudistira Alamin, karya ini sekaligus menjadi Tugas Akhir (TA) yang turut mengantarkan Zahirah dalam menyelesaikan studi sarjananya di ITS.&nbsp; Komik ini sendiri dirancang Zahirah untuk menanamkan kesadaran anak-anak agar lebih menghargai makanan serta menjaga lingkungan. Beberapa plot yang dimasukkan juga menyesuaikan kebiasaan-kebiasaan anak di umur 9 sampai 12 tahun yang menjadi target sasaran komik ini.&nbsp; “Teknologi metaverse yang menjadi penghubung cerita digunakan karena anak-anak rentang umur ini yang sudah paham dengan teknologi terkini,” tutur mahasiswi yang akan diwisuda pada 18 Maret mendatang ini.&nbsp; Dalam pembuatannya, Zahirah turut melakukan studi eksperimen dan wawancara kepada beberapa pihak yang telah lama menggeluti permasalahan ini.&nbsp; Di antaranya seperti organisasi Garda Pangan, psikolog anak, dan dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS IDAA Warmadewanthi.&nbsp; “Hal ini dilakukan agar pembahasan yang dibawakan seputar sampah makanan dapat tepat menyasar ke target pembaca,” tegasnya.&nbsp; Komik yang digarap selama tiga bulan ini juga mempertimbangkan aspek seni pada pembuatannya. Untuk itu, gaya penggambaran tokoh dan suasana menjadi salah satu pertimbangan utama yang dilakukan.&nbsp; “Penentuan gambar juga dikonsultasikan kepada tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia komik dan animasi untuk menambah perspektif dalam pembuatannya,” tutur mahasiswi kelahiran Kota Pahlawan ini.&nbsp; Selain itu, Zahirah juga memperhatikan aspek pembawaan cerita dalam karyanya ini. Untuk itu, teknik dasar pembuatan story telling juga diterapkan untuk membangun intensi pembaca ketika menyaksikan komik ini.&nbsp; “Penulisan alur juga diperhatikan penuh agar anak-anak tidak merasa bosan ketika membacanya,” ujar gadis yang punya saudara kembar di jurusan yang sama di ITS ini.&nbsp; Mahasiswa yang telah sejak lama menggeluti seni tersebut berharap, pesan dalam komik yang dibuatnya ini dapat menjamah anak-anak di Indonesia dan menghasilkan manfaat positif bagi pembacanya.&nbsp; Selain itu, Zahirah juga mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan kisah Tapak Sena yang dibuatnya. “Besar harapan Tapak Sena akan berlanjut dan memberikan edukasi lewat episode-episode selanjutnya,” tutupnya.

Mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Zahirah Salma Nuha dengan motion comic untuk tingkatkan kesadaran mengenai bahaya sampah makanan. 

IMG-20230303-WA0041.jpg

SURABAYA | halojatim.com - Indonesia menjadi peringkat kedua negara penghasil food waste atau sampah makanan di dunia. 

Mahasiswa ITS Suarakan Isu Food Waste Lewat Motion Comic