LIBATKAN ITS UNTUK TELITI AIR YANG BISA MENYALA
KEDIRI I halojatim.com - Di Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri, ada air bisa menyala jika tersulut api. Pemerintah Kota Kediri melibatkan tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk meneliti kandungan air itu.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan pihaknya sudah meninjau rumah Sulastri, warga Kelurahan Tempurejo, yang terdapat temuan air di rumahnya tercemar. Bahkan, air itu berwarna kehitaman dan bisa berkobar ketika disulut api.
"Tim dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) akan membawa air berwarna hitam ini ke ITS. Tujuannya untuk diteliti kandungan apa saja. Beberapa waktu lalu ITS sudah ambil sampel di sini dan kita sedang menunggu hasil pastinya," katanya.
Abu mengatakan hasil pemeriksaan sementara dari sampel air yang diteliti oleh tim ITS, ditemukan adanya kandungan petrolium hidrokarbon. Selain di rumah Sulastri, juga di sejumlah rumah warga lainnya yang mengalami pencemaran air.
Pada pengambilan sampel, total petrolium hidrokarbon (TPH) di rumah Semi sebesar 16,50, Sugiono 7, Sutiyah 14, Kasmini 7, dan sumur bor 14,5. Sementara untuk air yang berwarna hitam dan bisa tersulut api jika menyala masih harus diteliti untuk mengetahui kandungannya.
"Ini sudah ditemukan bahwa ini pencemaran bahkan airnya sudah semakin kental. Nanti akan diteliti lebih lanjut dan dicari sumbernya. Cara mencarinya ITS akan menggunakan geolistrik," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat sekitar agar tidak menggunakan air yang tercemar di lingkungannya. Selain itu, Pemerintah Kota Kediri juga terus melakukan pengiriman air bersih kepada warga. Setiap hari tim dari DLHKP Kota Kediri mengisi tandon di depan rumah warga pada pagi dan sore.
Hingga saat ini, kata Abdullah Abu Bakar, terdapat 14 sumur warga yang airnya tercemar. Kejadian ini sudah berlangsung sekitar satu bulan. (*)