Kunjungi PHE WMO, SKK Migas Pastikan Pergerakan Lifting Akhir  2022

Asih - Minggu, 01 Januari 2023 15:38 WIB
Rombongan manajemen SKK Migas mengunjungi Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di Gresik, Sabtu (31/12/2022).

GRESIK | halojatim.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengunjungi Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Gresik, Sabtu (31/12/2022).

Kunjungan itu untuk memastikan lifting Onshore Receiving Facility (ORF) PHE WMO di akhir 2022.

Aksi yang dilakukan manajemen SKK Migas dan Manajemen PHE WMO, ini patut diacungi jempol. Di tengah Hujan deras disertai angin kencang tak menyurutkan langkah mereka untuk memastikan lifting akhir 2022.

Dipimpin Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko rombongan melihat secara detail lokasi-lokasi yang menjadi titik lifting akhir tahun agar berjalan lancar.

Turut hadir dalam kunjungan ituKepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi, Direktur PHE WMO Endro Hartanto, Muhammad Arifin General Manager Zona 11 beserta jajaran SKK Migas dan PHW WMO.

Kunjungan ini merupakan salah satu kegiatan pengawasan yang dilakukan SKK Migas untuk memastikan keberlanjutan operasional Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam mendukung kegiatan lifting akhir 2022 dan persiapan pelaksanaan program untuk tahun 2023. Kegiatan ini dilakukan serentak di beberapa lokasi di Indonesia yang salah satunya adalah PHE WMO.

Ada sepuluh well platform di PHE WMO yang berproduksi saat ini, dengan total produksi gabungan minyak dan gas hingga akhir tahun 2022 sebanyak 9,941 Barrel Oil Equivalen (BOE) atau 115% diatas target yang ditetapkan SKK Migas.

Rudi Satwiko ingin mengetahui perkembangan produksi PHE WMO yang terikat kontrak produksi periode 7 Mei 2011 hingga 6 Mei 2031, mengingat PHE WMO ini memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional.

“Kunjungan kami tidak hanya memastikan kegiatan lifting berjalan lancar, kami juga ingin melihat bagaimana perkembangan produksi dan kendala-kendala apa yang dihadapi selama 2022, agar kita bersama-sama yaitu SKK migas dan PHW WMO dapat menyiapkan langkah-langkah yang lebih baik di 2023" kata Rudi.

“Kami memberikan apresiasi atas kinerja PHE WMO di 2022 yang tercatat mencapai 115% diatas target yang telah ditetapkan oleh SKK Migas. Sebagai wakil negara dalam mengelola hulu migas, SKK Migas menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang tinggi dari segenap Perwira PHE WMO sehingga tahun 2022 mencatatkan hasil yang baik," ujar Rudi.

Rudi Satwiko dalam kunjungan menaruh harapan besar kepada PHE WMO agar tahun depan kinerja bisa lebih meningkat lagi.

"Terutama setelah pandemi melandai, perekonomian menggeliat dan kita bersiap menghadapi ancaman krisis ekonomi global. Kemandirian produksi energi tentu sangat dibutuhkan dalam menopang pembangunan," katanya.

Rudi mengharapkan agar PHE WMO dapat memberikan kontribusi untuk mendukung pencapaian target peningkatan produksi migas jangka panjang di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

Endro Hartanto menyampaikan pencapaian di 2022 cukup baik. Hal ini berkat adanya dukungan dari SKK Migas dan Stakeholders terkait serta beberapa kegiatan operasional.

"Kami melakukan upaya Implementasi sistem pemeliharaan dengan efisien, sehingga mencapai angka reliability dan availability diatas 99%," ujar Endro

Secara operasional Muhamad Arifin menambahkan bahwa PHE WMO menghadapi sejumlah tantangan dalam proses produksi minyak. Kendala pertama adalah tertundanya reaktivasi dua sumur ESP di PHE-30. Kendala lainnya adalah tertundanya rencana onstream Work Over sumur ESP PHE-40A1R.

“Keduanya mundur beberapa bulan, karena masalah teknis saat pelaksanaan, seharusnya bulan Mei menjadi Agustus 2022," tambah Arifin.

Menghadapi kendala tersebut, beberapa inisiatif pun diambil dengan mengoptimasi Lifting di sumur PHE-12A1, upaya lowering PHE-38A4, kegiatan well service dengan penggantian pompa ESP pada sumur PHE-40A3R, alternative power generation di PHE 30 serta beberapa kegiatan reaktivasi sumur. Upaya tersebut dapat menahan laju decline rate di PHE WMO.

Editor: Asih

RELATED NEWS