KENAIKAN HARGA CABAI PACU INFLASI DI KOTA MADIUN

Andri - Senin, 03 April 2023 19:50 WIB
Ilustrasi cabai. Di Kota Madiun. cabai menjadi pemicu inflasi.

MADIUN I halojatim.com - Inflasi terjadi di Kota Madiun pada periode Maret 2023 sebesar 0,25 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun menyatakan bahwa kenaikan harga komoditas penting berupa cabai rawit menjadi pendorong.

Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam jumpa pers secara virtual mengatakan kenaikan harga cabai rawit yang tercatat sebesar 8,53 persen pada Maret 2023 tersebut memberikan andil tertinggi terhadap inflasi Kota Madiun. "Inflasi Kota Madiun pada Maret ini mulai naik dengan andil paling besar adalah cabai rawit," kata Dwi Yuhenny.

Kata dia, menjelang hari Raya Idul Fitri, inflasi mulai menunjukkan kenaikan. Hal itu jika dibandingkan dengan inflasi Februari lalu di Kota Madiun hanya 0,04 persen.

"Tentunya kenaikan ini pengaruh dari momentum Ramadhan dan hari raya Idul Fitri," kata Dwi.

Dari 11 kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi. Sedangkan dua kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan harga.

Adapun sejumlah komoditas penyumbang inflasi di antaranya kenaikan harga cabai rawit, kemudian telur ayam ras, bensin, daging ayam ras, serta bawang putih. Untuk cabai rawit trennya ini terus mengalami kenaikan sejak Desember 2022 sampai Maret 2023.

''Februari kemarin inflasinya 4,46 persen, Maret ini justru naik menjadi 8,53 persen," kata Dwi.

Sementara itu komoditas penekan inflasi di antaranya turunnya harga minyak goreng sebesar -2,75 persen. Berikutnya beras, bawang merah, serta pepaya.

"Minyak goreng ini sejak Januari sampai Maret tren harganya mulai turun atau mengalami deflasi. Dari 3,09 persen di Januari, 0,85 persen di Februari, dan di Maret -2,75 persen," kata dia.

Berdasarkan data BPS, dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jatim seluruhnya mengalami inflasi. Tertinggi terjadi di Sumenep 0,67 persen, Malang dan Probolinggo sama, 0,42 persen. Berikutnya Jember dan Surabaya masing-masing 0,39 persen. Selanjutnya Banyuwangi 0,28 persen serta Madiun dan Kediri sama masing-masing 0,25 persen. (*)

RELATED NEWS