KEJAR PENGUNJUNG PANTAI KENJERAN TEMBUS 17 RIBU ORANG
SURABAYA I halojatim.com – Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran Surabaya masih menjadi tempat favorit. Bahkan, pihak pengelola optimistis target 17 ribu pengunjung bisa tercapai selama libur Lebaran 2025.
"Libur tahun ini juga lebih panjang, dan kami prediksi puncak kunjungan akan terjadi pada Sabtu (5/4) hingga Senin (7/4)," kata Kepala UPTD Pengelola Objek Wisata THP Kenjeran Surabaya Rusdi Ismet di Surabaya Sabtu.
Berdasarkan data THP Kenjeran, sejak Senin (31/3) hingga Jumat (4/4) total pengunjung sebanyak 10.366 orang. Jumlah harian tertinggi tercatat pada Rabu (2/4) dengan 3.004 pengunjung.
"Kami optimistis target 17 ribu pengunjung selama periode 31 Maret hingga 7 April 2025 dapat tercapai. Terutama dengan perkiraan 4 ribu hingga 5 ribu pengunjung pada hari ini," kata Rusdi.
Dia mengatakan, pada awal libur pengunjung didominasi oleh warga Surabaya. Tetapi sejak 1 April, THP Kenjeran mulai dibanjiri wisatawan dari luar kota seperti Sidoarjo, Gresik, Jombang, Tulungagung, dan Kediri.
"Mereka rombongan menggunakan kendaraan roda empat seperti mobil, bus, dan minibus. Sementara, pengunjung roda dua masih didominasi oleh warga Surabaya," katanya.
Untuk memeriahkan suasana libur Lebaran 2025, THP Kenjeran menyuguhkan beragam hiburan menarik di sisi utara dan selatan area wisata. Sejak 1 hingga 7 April 2025, THP Kenjeran sisi selatan diisi dengan alunan musik dangdut ambyar yang tengah digandrungi masyarakat. Sedangkan di sisi utara, pengunjung dapat menikmati musik akustik. Selain itu, beberapa pertunjukan seni tradisional juga turut memeriahkan libur ini, seperti barongsai, reog, dan jaranan.
"Tampilan hiburan ini menjadi daya tarik wisatawan. Selain menawarkan pantai, harapan kami ke depan tampilan seni bisa lebih sering dan beragam, tidak hanya di tanggal tertentu," katanya.
Rusdi mengatakan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya atas dukungan terhadap pengembangan seni di THP Kenjeran. Harapannya, objek wisata ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai wadah pelestarian dan pertunjukan seni budaya. (*)