Karyawan Hyundai Minta Naik Gajj, Kalau Tidak akan Mogok Kerja

Asih - Rabu, 13 September 2023 19:58 WIB

Mobil listrik produksi Hyundai asal Korea Selatan / Mobil listrik / Hyundai.com

undefined

SEOUL | halojatim.com - Hyundai Motor, salah satu produsen mobil terbesar di dunia, menghadapi ancaman pemogokan oleh serikat pekerja mereka.

Pada hari Senin 12 September 2023, perusahaan mengumumkan bahwa serikat pekerja, yang terdiri dari sekitar 44.000 anggota, telah memberikan peringatan akan melakukan mogok kerja yang bertujuan untuk menuntut kenaikan upah yang signifikan.

Pihak perusahaan menyatakan bahwa serikat pekerja mengancam mogok sebagai respons terhadap penetapan upah yang telah ditandatangani dalam periode tersebut.

Dilansir dari Korea Times, Selasa, 12 September 2023, Tuntutan utama yang diajukan oleh serikat pekerja adalah Kenaikan Gaji Pokok, Bonus Gaji Sembilan Bulan, dan Perpanjangan Usia Pensiun. Para pekerja menuntut kenaikan gaji pokok, dengan jumlah kenaikan sebesar 184.9 won atau sekitar Rp2 juta (Kurs Rp11.000).

Selain kenaikan gaji, serikat pekerja juga menginginkan bonus gaji setara dengan gaji sembilan bulan untuk anggota mereka. Serikat pekerja juga berupaya memperpanjang usia pensiun dari 60 tahun menjadi 64 tahun.

Saat ini, Hyundai Motor memiliki tujuh pabrik dalam negeri di Korea Selatan dan sebelas pabrik di luar negeri, termasuk di Tiongkok, Amerika Serikat, Republik Ceko, Turki, Rusia, India, Brasil, dan Indonesia. Kapasitas produksi seluruh pabrik tersebut mencapai 5,65 juta kendaraan.

Ancaman pemogokan ini menciptakan ketegangan di antara manajemen Hyundai Motor dan serikat pekerja. Dalam pernyataannya, perusahaan mengakui pentingnya mendengarkan tuntutan pekerjanya dan menghadapi tantangan ini dengan tanggung jawab.

Serikat pekerja Hyundai Motor menyatakan bahwa tuntutan mereka mencerminkan aspirasi untuk mendapatkan bagian yang adil dari kesuksesan perusahaan. Mereka berpendapat bahwa, seiring dengan pertumbuhan dan kesuksesan Hyundai Motor, pekerja juga harus merasakan manfaatnya melalui kenaikan upah yang layak.

Saat ini, perundingan antara manajemen Hyundai Motor dan serikat pekerja sedang berlangsung untuk mencari solusi yang dapat menghindari pemogokan yang akan mengganggu produksi. Keputusan akhir akan memiliki dampak besar pada industri otomotif di Korea Selatan.

Tantangan ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara kemajuan bisnis dan kesejahteraan pekerja dalam era ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Hyundai Motor dan serikat pekerja berharap dapat mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak dan menghindari pemogokan yang dapat merugikan kedua belah pihak. Perkembangan selanjutnya dalam perundingan ini akan terus dipantau dengan cermat.

Editor: Asih

RELATED NEWS