Kadin Jatim Ajak Pengusaha Berinvestasi di Proyek KPBU
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus berupaya membangkitkan semangat pengusaha untuk terus berusaha dan optimis.
Optimis di tengah pelemahan ekonomi akibat pandemi penting ditanamkan termasuk dalam hal investasi di berbagai proyek dengan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Ada 218 projek strategis yang disosialisasikan pada awal 2020. Namun selama satu tahun berjalan sepertinya kurang peminat. Karena dunia usaha ketika saya tanya tentang proyek KPBU ini, mereka mereka rata-rata belum tahu. Dan beberapa kepala daerah ketika saya lontarkan pertanyaan yang sama, mereka juga tidak tahu.
“Karena itu, Kadin mendukung dan perlu mendorong agar pengusaha mau dan berminat untuk berinvestasi di proyek strategis tersebut," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Jaringan Antar Usaha Antar Provinsi Kadin Jatim, Diar Kusuma Putra di Surabaya, Minggu (11/4/2021).
Dukungan tersebut diwujudkan dengan melakukan sosialisasi pelaksanaan proyek KPBU dalam acara Bincang Santai Kadin Jatim dengan tema "Peluang bisnis dalam skema KPBU" yang digelar di Graha Kadin Jatim pada Jumat (9/4/2021) petang.
"Ini hal baru sehingga perlu sosialisasi dan diskusi agar pengetahuan pengusaha tentang skema KPBU menjadi lengkap," ujarnya. Sosialisasi diikuti oleh sejumlah Wakil Ketua Umum Kadin Jatim dan seluruh Ketua Kadin Kabupaten Kota se-Jatim, sejumlah asosiasi dan himpunan pengusaha di Jatim serta Kepala Bidang Penanaman Modal Kabupaten Gresik.
"Ini hal baru sehingga perlu sosialisasi dan diskusi agar pengetahuan pengusaha tentang skema KPBU menjadi lengkap," ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah meneken Perpres 80/2029 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Perpres tersebut menjelaskan tentang 218 proyek strategis dengan nilai 492,4 triliun yang bakal dibangun di empat kawasan itu dengan berbagai skema pembiyaaan. Dan ada 72 proyek dengan nilai Rp 136,1 triliun yang dikerjakan dengan skema KPBU yang kemudian dikerucutkan lagi oleh Pemprov Jatim menjadi 32 proyek KPBU yang dianggap prioritas setelah melalui kajian yang disesuaikan dengan kondisi pandemi.
Perwakilan dari Sekretariat Bersama KPBU Jatim, Haryo Bimo Bramantyo mengatakan bahwa skema KPBU adalah simbiosis mutualisme antara swasta dengan pemerintah. Karena keterbatasan pendanaan pemerintah untuk membangun sejumlah infrastruktur, terlebih disaat pandemi, pemerintah membuka kesempatan pihak swasta untuk ikut berpartisipasi melalui skema KPBU.
"Karena pemerintah dipacu untuk membangun infrastruktur tanpa membebani APBN. Ini jadi peluang bagi swasta karena biasanya sektor privat hanya bisa berinvestasi dalam proyek terbatas. Melalui skema ini maka swasta bisa berpartisipasi dari hulu hingga hilir," ujar Bimo.
Menurutnya, sebenarnya ada proyek dengan skema KPBU yang lebih dahulu berhasil dan sukses dibangun di Jatim adalah proyek spam Umbulan di Pasuruan dengan nilai investasi Rp 2,58 triliun. Proyek ini dianggap berhasil dan menjadi role model nasional untuk pembangunan proyek dengan skema KPBU.
"Semuanya merujuk ke Umbulan. Semua mengakui, Jatim pergerakan paling baik untuk KPBU dan itu patut kita apresiasi. Bahkan hari ini, kita coba memulai proyek lain agar KPBU bisa unggul lagi yang dimulai dari sektor privat atau bisnis sebab selama ini, proyek KPBU selalu diprakarsai pemerintah," ujarnya.
Dan dari 32 proyek KPBU yang masuk skala prioritas tersebut, menurutnya, semuanya sudah dalam progres. Sementara yang sudah dalam tahap keterlibatan investor diantaranya adalah Spam Regional Pantura dan Ngawi Planetarium Agro park.
"Untuk yang lain, sudah ada beberapa investor yang berminat dan tidak ada perlambatan. Kami melakukan identifikasi ulang yang disesuaikan dengan penanganan Covid-19 dan skala prioritas," pungkasnya.