JATIM HANYA BERANGKATKAN ATLET EMAS DAN PERAK

Andri - Kamis, 06 April 2023 16:45 WIB
Eko Yuli Irawan, atlet Jatim yang berpotensi meraih emas di PON

SURABAYA I halojatim.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur selektif. Kua KONI Jatim, Muhammad Nabil mengatakan, menyambut PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara pihaknya hanya akan mengirim atlet yang meraih emas dan perak di Pra PON.
Alasannya, karena anggaran yang minim, KONI Jatim hanya merekrut atlet-atlet yang benar-benar memiliki prestasi dan peluang besar meraih emas. Terutama, paling dekat adalah Pra PON. "Yang kami fasilitasi adalah yang punya trek rekord meraih emas atau perak di PON Papua, kemudian emas dan perak di kejurnas dan atlet Pelatnas," kata Nabil.

Dengan berat hati, katanya, untuk atlet yang meraih perunggu tidak akan kami berangkatkan. Kondisi anggaran yang seret membuat KONI, kata Nabil, harus melakukan penyesuaian anggaran untuk Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim. Terutama masalah bantuan keuangan atlet.

Selain itu, ia juga memohon maaf karena tidak ada program try out ke luar negeri seperti sebelumnya. Sedangkan peralatan akan diberi jika memang mendesak untuk diganti sesuai umur peralatan.

Dengan anggaran minim, KONI Jatim berusaha memaksimalkan potensi yang ada untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi. "Jadi kami tidak bicara try out maupun training camp luar negeri. Tapi seleksi awal harus dilakukan pengetatan saat berangkat ke Pra PON. Yang jelas kalau perunggu tidak kita berangkatkan sebagai peserta PON," kata mantan Komisioner KPU Jatim itu.

Kendati demikian, dia berpesan kepada seluruh atlet dan pengurus cabang olahraga untuk tetap semangat mempersiapkan diri untuk menunjukkan prestasi terbaiknya. Seperti diketahui, hibah untuk KONI Jatim di tahun 2023 hanya sebesar Rp55 miliar. Dan ini jauh dari cukup untuk persiapan PON XXI 2024.

Sementara ini ada sebanyak 751 atlet, 115 pelatih dan 17 mekanik yang masuk Puslatda berlaku mulai Januari 2023 hingga berakhirnya Pra PON nanti. Sesuai jadwal yang sudah dirilis KONI Pusat, bulan September adalah batas akhir penyelenggaraan Pra PON. Jumlah atlet ini bahkan bisa bertambah.

Khusus untuk Pra PON semua atlet termasuk non Puslatda akan dibantu pembiayaan untuk berangkat. Dan yang paling penting pada Pra PON nanti, KONI Jatim menargetkan harus juara bukan hanya sekadar lolos.(*)

Editor: Andri

RELATED NEWS