Jatim Butuh Dirigen untuk Gairahkan Pariwisata Halal

Asih - Senin, 20 Maret 2023 19:55 WIB
Potensi industri pariwisata halal di Jawa Timur sangat besar.

SURABAYA | halojatim.com - Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata yang bisa dikembangkan menjadi pariwisata ramah umat muslim.

Tetapi sejauh ini, realisasinya masih minim karena belum memiliki pengarah atau "dirigen" yang bisa mengarahkan semua potensi tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto.

Dikatakan Adik, Jatim belum memiliki dirigen yang mampu mengarahkan seluruh kekuatan untuk menggerakkan pariwisata ramah umat muslim.

"Padahal Jatim memiliki segalanya, Gubernurnya juga memiliki komitmen besar terhadap pengembangan industri ini. Kalau Jatim sudah memiliki dirigen, saya yakin akan cepat mengalahkan Jateng dan Jabar yang sudah terlebih dahulu mendeckleir sebagai destinasi wisata halal atau pariwisata ramah muslim," kata Adik Dwi Putranto di Surabaya, Senin (20/3/2023).

Beberapa potensi destinasi wisata yang bisa dikembangkan menjadi wisata ramah muslim di Jatim diantaranya wisata alam Gili Iyang yang tercatat sebagai daerah dengan oksigen terbersih kedua di dunia.


Selain itu juga ada destinasi wisata Blue Fire Gunung Ijen di Banyuwangi serta destinasi wisata Gunung Tengger Semeru atau BTS. Juga ada wisata regili makam Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik serta sunan Bonang di Tuban.

"Kita memiliki segalanya, ada wisata alam, wisata pantai, wisata budaya hingga wisata religi. Tinggal kita menggerakkannya menjadi wisata ramah muslim. Kalau kita bicara wisata ramah muslim atau wisata halal, jangan dilihat dari fikihnya saja tetapi dari opportunity bisnisnya. Karena kalau sudah masuk kategori wisata ramah muslim, pasti akan aman dan nyaman. Dan Kadin Jatim siap memberikan support semaksimal mungkin, berkolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait untuk mewujudkan Indonesia sebagai destinasi wisata halal nomor satu di dunia pada tahun 2024 ," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Komite Tetap Bidang Fiskal Kadin Jatim Zaki Basalamah. Dikatakannya Jatim memiliki potensi pariwisata halal yang sangat besar tetapi sejauh ini masih belum digarap secara maksimal. Hal ini bisa dilihat dari skor yang diberikan Muslim Travel Indonesia (MTI) kepada pariwisata Jatim yang hanya dikisaran 4,12 persen.

"97,814 persen penduduknya beragama Islam (Muslim) ini adalah potensi yang sangat luar biasa. Ini juga ditunjang dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang memiliki “ghiroh" dalam mengembangkan Ekonomi & Keuangan Syariah di Provinsi Jawa Timur," ungkapnya.

Dan Malang Raya, saat ini sudah masuk dalam daftar pengembangan 10 destinasi Halal Prioritas Nasional yang mengacu standar GMTI sebagai wisata halal Indonesia. Sementara Kota Batu, mendapatkan penghargaan Wisata Halal yang diadakan oleh Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) pada 2019.

"Jatim juga berencana mendirikan Indonesia Islamic Science Park seluas 101 hektar di kaki jembatan Suramadu, Bangkalan, Jawa Timur. Banyaknya potensi yang dimiliki, Jatim berpeluang menjadi proyek percontohan “One-Stop Integrated Edu-Art Halal Entertainment Islamic Centre pertama" di Indonesia," ungkapnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS