Jadi Alternatif, Plus Minus Tinggal di Rumah Susun
JAKARTA | halojatim.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat salah satunya melalui pembangunan rumah susun.
Dalam website resmi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan rusun di samping untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, santri di pondok pesantren, juga untuk TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN). “Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri Basuki.
Rumah susun telah menjadi alternatif hunian masa kini.
Nah, berikut ini TrenAsia.com merangkum plus minus tinggal di rumah susun,
Plus
1. Lokasi yang Strategis
Rumah susun biasanya dibangun di lokasi yang strategis dekat dengan fasilitas umum, seperti transportasi umum, sekolah, dan rumah sakit.
Lokasi yang strategis ini memungkinkan Anda untuk lebih hemat biaya transportasi karena mudah menjangkau tempat kerja, sekolah, rumah sakit, dan tempat lainnya.
2. Harga Terjangkau
Rumah susun terutama rumah susun sederhana sewa (rusunawa) biasanya memiliki harga sewa yang relatif murah. Hal ini karena ada kebijakan yang mengatur harga sewa tidak boleh melebihi 30% dari pendapatan penyewa.
Contohnya rusunawa di Surabaya yang memiliki harga sewa mulai dari Rp10 ribu untuk yang terendah dan Rp164 ribu untuk yang tertinggi dalam sebulan.
3. Fasilitas Memadai
Rumah susun biasanya dilengkapi dengan fasilitas umum seperti tempat parkir, taman, tempat bermain anak-anak hingga sarana olahraga.
Tak hanya itu, beberapa rusun juga menyediakan fasilitas umum yang layak untuk digunakan seperti disediakannya tempat parkir, saluran limbah, aliran listrik dan gas, alat komunikasi, fasilitas perbelanjaan, kesehatan, pendidikan peribadatan, lapangan, sampai lahan bercocok tanam.
Minus
1. Ukuran yang Sempit
Rata-rata ukuran rusun hanya 21 meter persegi untuk setiap unitnya. Hal ini membuat penghuni memiliki keterbatasan dalam menata interior rusun.
2. Kurangnya Privasi
Rusun terdiri dari beberapa lantai, blok, dan unit. Satu gedung rusunawa bisa memiliki ratusan unit yang itu berarti satu gedung rusunawa bisa ditempati oleh ratusan keluarga dan ribuan orang.
Jarak antar unit yang berdempetan membuat penghuni bisa saling mendengarkan suara dari tetangga. Tak jarang kondisi ini kadang bisa menyebabkan konflik antara sesama penghuni rusun.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 01 Oct 2023