Ini Tips Membeli dan Menjual Rumah ala Ahli Keuangan Dave Ramsey

Asih - Sabtu, 04 Mei 2024 21:16 WIB
Ilustrasi Rumah (freepik/lifeforstock)

JAKARTA | halojatim.com - Dave Ramsey, seorang tokoh terkenal dalam dunia keuangan pribadi baru-baru ini memberikan peringatan penting kepada para pembeli dan penjual rumah. Dalam banyak kesempatan, ia telah menyoroti kesalahan yang sering dilakukan orang dalam berinvestasi di properti.

Dilansir TrenAsia.com dari laman resmi The Street pada Senin, 29 April 2024, Ramsey menawarkan beberapa saran berharga bagi calon pembeli rumah, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali memasuki pasar properti.

Pertama-tama, ia menekankan pentingnya untuk benar-benar bebas dari utang sebelum mempertimbangkan pembelian rumah. Ini mencakup utang seperti pinjaman mobil, kartu kredit, dan pinjaman sejenisnya.

Baca Juga: Tips Agar Bisa Membeli Rumah Sejak Muda

Selain itu, Ramsey menyarankan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi untuk bertahan selama tiga hingga enam bulan. Keberadaan dana darurat ini penting karena dapat mengantisipasi kemunculan biaya tak terduga.

Penting juga untuk memperhatikan proporsi pembayaran bulanan cicilan terhadap penghasilan bersih. Ramsey menegaskan bahwa pembayaran bulanan sebaiknya tidak melebihi 25% dari penghasilan bersih seseorang.

Namun, Ramsey tidak hanya memberikan nasihat kepada para pembeli rumah. Bagi para penjual rumah, ia juga menyoroti beberapa kesalahan yang sering terjadi. Salah satunya adalah anggapan bahwa tidak akan ada biaya terkait dengan penjualan rumah.

Di Indonesia sendiri, ada biaya-biaya yang timbul dalam transaksi penjualan rumah dan harus dibayarkan oleh penjual rumah. Biaya-biaya ini meliputi biaya jasa agen properti, pajak, biaya akad hingga jasa notaris.

Selain itu, menetapkan harga rumah di luar kisaran harga yang sesuai juga dapat mengakibatkan masalah.

Baca Juga: Bingung Mending Beli atau Sewa Rumah? Ini Plus-Minusnya

"Jika Anda menetapkan harganya terlalu rendah, Anda bisa kehilangan ribuan dolar keuntungan," tulis Ramsey. "Jika terlalu tinggi, Anda bisa menolak pembeli serius atau berisiko membuang waktu berbulan-bulan sebelum Anda harus menurunkan harga untuk mendapatkan tawaran."

Ramsey juga memperingatkan penjual rumah untuk tidak mencoba menyembunyikan perbaikan yang diperlukan selama proses penjualan. Pemeriksaan rumah yang dilakukan setelah tawaran diterima kemungkinan akan mengungkapkan pekerjaan besar yang harus dilakukan, dan penjual masih akan terjebak dengan tagihan tersebut.

Menanggapi proses penjualan rumah, Ramsey menyarankan agar penjual memperhatikan detail-detail kecil seperti penataan rumah dan foto-foto yang profesional.

"Jangan menunjukkan rumah yang kosong, berantakan, atau kurang terang kepada calon pembeli," tulis Ramsey. "Sebaliknya, simpan perabotan Anda di tempatnya (dan susunlah dengan rapi), bersihkan kekacauan, dan pastikan setiap ruangan terang."

Ia juga menekankan pentingnya membiarkan agen menangani penayangan rumah dan berusaha untuk tidak terlalu emosional ketika menerima tawaran yang dianggap terlalu rendah.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 04 May 2024

Editor: Asih
Bagikan

RELATED NEWS