JAKARTA, Halojatim.com - Indonesia ternyata masuk dalam lima besar negara di dunia yang masih doyan menggunakan tenaga pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, dalam hal ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

PLTU khususnya di Jakarta kini menjadi isu besar sebagai pemicu buruknya kualitas udara.

Penggunaan bahan bakar batu bara pada PLTU terus menjadi sorotan.

• Wisata Pantai Populer di Gunungkidul Jogja Yang Harus Dikunjungi
• Pertama di Jatim, Wapres Ma’ruf Amin Resmikan Zona KHAS ITS
• September Pendaftaran CASN Dibuka, Siapkan Persyaratannya

Dilansir dari Trenasia.com, Rabu (30/08/2023), berdasarkan data dari Global Energy Monitor menyebutkan kapasitas PLTU batu bara di seluruh dunia pada tahun 2022 mencapai 2.095 GW. China memimpin dengan 1.108 GW, sementara Indonesia sendiri menempati peringkat 5 dengan 45,35 GW.

Global berupaya mengurangi emisi CO2 dari PLTU batu bara telah ditekankan dalam tujuan Perjanjian Iklim Paris. Namun, implementasi masih tertinggal. Para ahli dari Global Energy Manitor mengemukakan bahwa pembangkit listrik berbasis batu bara adalah penyumbang utama emisi CO2 dalam sektor energi global.

Dalam laporan "Boom and Bust Coal 2023" mengingatkan bahwa kendati beberapa negara telah mengurangi penggunaan pembangkit listrik batu bara, dunia masih berjalan jauh dari tujuan Perjanjian Paris.