Hitung-Hitungan Kasar Utang Indonesia Bisa Lunas, Tiap Orang Setor Rp28 Juta, Termasuk Bayi Baru Lahir

ifta - Senin, 03 Juli 2023 06:52 WIB
Ilustrasi uang beredar di masyarakat.

Halojatim.com- Ada pertanyaan sederhana berapa utang negara dan jika seluruh rakyat Indonesia patungan, berapa yang harus ditanggung oleh setiap kepala agar utang itu lunas?

Setelah dihitung secara kasar, yakni jumlah utang dibagi jumlah warga negara Indonesia, maka hasilnya adalah setiap orang perlu merogoh kocek sekitar Rp28 juta agar utang negara lunas.

Hitung-hitungan itu dilakukan salah satu figur publik, Jerome Poline. Jerome memang kerap melakukan sejumlah hitungan matematis di setiap konten yang dibuatnya.

Angka Rp 28 juta sendiri didapat dari hitungan sederhana bermula dari total yang pemerintah Indonesia per April 2023 sebesar Rp 7.848,89 triliun. Kemudian, angka ini dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia yang tercatat sebanyak 273,52 juta orang.

Dari hitungan cepat yang dilakukannya, akhirnya didapat angka sebesar Rp 28,69 juta. Bisa dibilang, jika utang pemerintah tadi dibayar secara patungan oleh seluruh rakyat Indonesia, setiap orangnya harus merogoh kocek Rp28,69 juta.

Jerome melakukan hitungan ini setelah diminta oleh salah satu warganet. Permintaannya adalah menghitung jumlah yang harus dibayar jika utang Indonesia oleh pemerintah ditanggung warganya.

"Tapi ini cuma coba ngitung berdasarkan jumlah hutang aja ya gais, Pasti jauh lebih kompleks lagi karena ada banyak hal lain yang mempengaruhi utang dan pendapatan negara," tulis Jerome melalui akun Instagram-nya, dikutip Minggu (2/7/2023).

Informasi, adapun utang pemerintah per April 2023 tercatat sebesar Rp7.849,89 triliun. Jumlah tersebut turun Rp28,19 triliun dari Maret 2023 yang tercatat sebesar Rp7.879,07 triliun. Dengan demikian, rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38,15 persen.

Catatan tersebut masih berada di bawah batas aman atau thresold rasio utang pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang maksimal 60 persen dari PDB dan defisit APBN maksimal 3 persen dari PDB.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali memberikan penjelasan terkait besaran utang pemerintah yang disebut-sebut mencapai Rp 7.000 triliun.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo menjelaskan bahwa sebagian besar utang Indonesia saat ini masih dalam mata uang Rupiah, dan berasal dari penerbitan surat berharga negara (SBN).

"Sebagian besar utang Indonesia dalam mata uang Rupiah. 73 persen utang Indonesia berasal dari SBN domestik. Tentu hal ini baik untuk menekan market risk dari melambungnya nilai utang karena pelemahan rupiah,"tulis Yustinus dalam unggahan di akun Twitter pribadinya @prastow, dikutip Senin (5/6/2023).

Yustinus menunjukkan besarannya, dimana utang pemerintah dalam bentuk rupiah per April 2023 tercatat Rp5.720,9 triliun atau setara 73 persen total utang. Adapun utang lainnya dalam non rupiah, yang mencapai Rp2.128,4 triliun dalam bentuk valas atau 27 persen dari total utang.(*)

Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 03 Jul 2023

RELATED NEWS