PASURUAN, Halojatim.com - Forum Komunikasi Peduli Lingkungan&nbsp;(FKPL) di Gempol,&nbsp;Pasuruan dianggap konsisten dalam upaya penanganan sampah.FKPL dalam upaya meminimalisir ancaman sampah ini juga menggandeng sejumlah pihak, salahsatunya Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/breaking-news-mulai-hari-ini-harga-bbm-naik-pertamax-turbo-hingga-dexlite">BREAKING NEWS, Mulai Hari Ini Harga BBM Naik, Pertamax Turbo hingga Dexlite</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/bukan-hanya-untuk-komunikasi-saja-smartphone-juga-bisa-menghasilkan-uang-ini-5-caranya">Bukan Hanya untuk Komunikasi Saja, Smartphone Juga Bisa Menghasilkan Uang, Ini 5 Caranya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/tak-cukup-hanya-tahu-makanan-dan-minuman-apa-yang-baik-untuk-jantung-ini-pola-konsumsinya">Tak Cukup Hanya Tahu Makanan dan Minuman Apa yang Baik untuk Jantung, Ini Pola Konsumsinya</a></li></ul>Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengapresiasi kepeduliaan Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia dalam program pengelolaan sampah di wilayahnya sebagai wujud pelestarian lingkungan.&nbsp;"Bapak Bupati nitip salam semoga kerja sama ini bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat," kata Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Syamsul Hidayat, mewakili penyerahan sertifikat penghargaan, Senin 31 Juli 2023.&nbsp;Sertifikat itu diserahkan Syamsul di sela Workshop "Kebijakan Pengolahan Sampah" yang diselenggarakan Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) di Gempol dan diterima oleh Regional Corporate Affairs Manager PACS CCEP Indonesia Armytanti Hanum Kasmito.&nbsp;Proses serah terima itu sekaligus disaksikan oleh Kasi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan Diana Indah Kusumawati.&nbsp;Syamsul mengingatkan salah satu potensi bencana alam di Kecamatan Gempol adalah banjir yang disebabkan pendangkalan sungai dan tumpukan sampah. Sehingga kolaborasi antar pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah banjir terulang.&nbsp;"Kami canangkan 2024 nanti Gempol bebas banjir," kata dia.&nbsp;Menurut dia, selain infrastruktur, yang terpenting dalam pengelolaan sampah mengubah mindset masyarakat pada sampah. Sungai bukan tempat pembuangan. Sampah yang dihasilkan juga harus dipilah atau diolah secara kreatif sehingga volume residu yang berakhir di TPA pun bisa berkurang.&nbsp;"Untuk itu memang harus ada pendampingan, bukan sekadar sosialisasi saja," katanya.&nbsp;CCEP Indonesia berkolaborasi dengan FKPL Kabupaten Pasuruan menjalankan program pengelolaan sampah sejak empat tahun lalu. Program ini berupa pendampingan pilah sampah dari sumber dan bantuan infrastruktur pengolahan sampah bagi warga Kepulungan, Gempol.&nbsp;Tahun ini program tersebut diperluas di Desa Sumbersuko Kecamatan Gempol serta Sukoreno dan Sukolelo Kecamatan Prigen.&nbsp;Ketua FKPL Fatoni mengatakan tanpa dukungan berbagai kalangan pengurangan dan pengolahan sampah akan menjadi lebih berat. Karenanya dibutuhkan sinergi antara masyarakat, pemerintah, pegiat lingkungan dan industri."Pola-pola pengolahan sampah secara kolaboratif seperti ini yang kami perluas ke desa-desa di Pasuruan," katanya.&nbsp;Sementara itu, Armytanti menyampaikan terima kasih atas penghargaan tersebut. Menurut dia, komitmen CCEP Indonesia dalam pelestarian alam adalah mendorong terciptanya dampak dan penerima manfaat yang lebih besar.&nbsp;"Sertifikat ini adalah penghargaan untuk kita semua atas upaya kolaborasi dalam pengelolaan sampah," katanya. ***

Hindarkan Wilayah Gempol dari Ancaman Sampah, CCEP Indonesia Terima Penghargaan Ini 

IMG-20230731-WA0023.jpg

Konsisten Dampingi Pengelolaan Sampah, CCEP Indonesia Terima Penghargaan Bupati Pasuruan