Hasil RUPS TB 2019, Bank Jatim Bagikan Deviden Senilai Rp 723,7 Miliar

Asih - Sabtu, 25 April 2020 19:04 WIB
Bank Jatim mencatatkan kinerja positif di 2019 lalu. undefined

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membagikan deviden kepada para pemegang saham seri A dan seri B senilai Rp 723,7 miliar atau 52,58 persen dari total laba 2019. Pembagian saham itu diumumkan dalam rapat umum pemegang saham Tahun Buku (RUPS TB) 2019 yang digelar di kantor Bank Jatim Surabaya, Jumat (24/4/2020).

Di tengah-tengah pandemi Covid-19, Bank Jatim menyadari standar operasional kesehatan diterapkan dalam RUPS TB 2019 ini. Segala prosedur dijalankan agar laporan ini bisa dipertanggungjawabkan dan disaksikan para pemegang saham melalui tatap muka dan video conference.

Pembagian deviden ini penting untuk disegerakan terutama bagi para pemegang saham seri A yang tak lain adalah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Dividen bagi pemegang saham seri A merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah masing-masing, yang mungkin bisa dimanfaatkan di tengah pandemi ini.

“Dan itu kita bagikan harus melalui keputusan RUPS terlebih dahulu. Karenanya ini kami gelar walau di tengah pandemi,” ujar Pgs. Direktur Utama Ferdian Timur Satyagraha didampingi Corporate Secretary Glemboh Priambodo usai acara RUPS TB 2019.

Dalam RUPS TB 2019 ini, juga diungkapkan tentang kinerja keuangan Bank Jatim sepanjang 2019. Diungkapkan, kinerja menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY). Berdasarkan kinerja Desember 2019, aset Bank Jatim tercatat Rp 76,72 triliun atau tumbuh 22,37 %,. Sementara laba bersih tercatat Rp 1,38 triliun atau tumbuh 9,22 % (YoY).

“Selama Tahun Buku 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 18,91 % (YoY) yaitu sebesar Rp 60,55 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat meningkat,” ungkap Ferdian.

Pertumbuhan DPK tersebut didominasi oleh pertumbuhan giro 23,54% atau tercatat Rp 23,83 triliun, diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 16,28% atau tercatat Rp 22,22 triliun dan pertumbuhan deposito sebesar 15,81% atau tercatat Rp 14,50 triliun.

Dari komposisi tersebut, terlihat kemampuan bankjatim dalam menghimpun dana murah cukup baik. Selain itu pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan CASA rasio Bank Jatim sebesar 76,06 % (selama lebih dari 15 tahun, CASA rasio bankjatim berada diatas 65 %).

Dari sisi pembiayaan, kali ini Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yaitu 13,16% (YoY) atau sebesar Rp 38,35 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) secara signifikan yaitu sebesar 2,77%.

Hal ini menunjukkan kualitas kredit bankjatim dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp 23,10 triliun atau tumbuh 7,12 % (YoY). Sedangkan pertumbuhan paling tinggi didapat dari sektor komersial sebesar 27,11% atau tercatat Rp 9,23 triliun. Pertumbuhan yang tinggi tersebut didongkrak dari pertumbuhan kredit sindikasi yang signifikan sebesar 118,98 %.

Komposisi rasio keuangan bankjatim periode Desember 2019 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,00 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,11 %, dan Return On Asset (ROA) 2,73 %. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 71,40 %.

Bagikan

RELATED NEWS