GELAR KAMPANYE ANTIPELECEHAN SEKSUAL
SURABAYA I halojatim.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 menjaga keamanan penumpang. Termasuk menghindari terjadinya pelecehan seksual. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan kegiatan kampanye antipelecehan seksual di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, setelah beredarnya video viral seorang penumpang yang melakukan pelecehan seksual di dalam kereta api (KA) beberapa waktu lalu.
Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya, Heri Siswanto di Surabaya, Rabu mengatakan kegiatan ini juga dilakukan secara serentak di 14 stasiun di seluruh wilayah kerja KAI. Tujuannya untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual di transportasi umum, khususnya kereta api.
"Kampanye ini penting untuk mengajak kepada masyarakat supaya ketika menggunakan layanan KAI tetap saling menghargai dan menghormati sesama pelanggan. Sehingga dapat terwujud transportasi kereta api yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan," kata Heri kepada wartawan.
Dalam kegiatan ini, KAI Surabaya melibatkan berbagai pihak untuk ikut menyuarakan pencegahan pelecehan seksual di layanan KAI. Seperti pihak eksternal, di antaranya Komunitas Pencinta Kereta Api, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Provinsi Jawa Timur, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Timur, serta tokoh-tokoh dan aktivis anti kekerasan seksual.
Dalam kampanye itu, KAI Surabaya melakukan imbauan mencegah tindak kekerasan dan pelecehan seksual melalui pengeras suara, dan menyampaikan pesan melalui spanduk, poster, pamflet dan stiker. Di samping itu, KAI Surabaya mengajak masyarakat menandatangani petisi antikekerasan dan pelecehan seksual di transportasi publik serta membagikan suvenir kepada pelanggan di stasiun dan kereta api.
Selama periode 2021 sampai Juni 2022, KAI telah melakukan 4 kali kegiatan sosialisasi antitindakan kekerasan dan pelecehan seksual di stasiun-stasiun berbagai kota seperti Malang dan Surabaya. KAI akan terus melakukan sosialisasi lebih lanjut agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait menjaga kesopanan di transportasi kereta api.
Heri mengatakan, petugas KAI baik di stasiun maupun di atas kereta api akan terus bersiaga jika terjadi tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Meski demikian, KAI juga tetap meminta pelanggan agar tetap waspada dan melaporkan kepada petugas jika terjadi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.
"Melalui kampanye serentak Cegah Tindak Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik ini, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang menyenangkan bagi pelanggan saat bepergian jarak pendek ataupun jarak jauh," kata Heri. (*)