GANGGUAN KAMTIBMAS SELAMA RAMADAN DI SURABAYA TURUN
SURABAYA I halojatim.com - Gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) di Kota Surabaya mengalami penurunan selama Bulan Suci Ramadan. Baik terkait dengan kejadian perang sarung, balap liar, tawuran hingga minuman keras.
Apalagi, pihak Satpol PP intens menggelar operasi cipta kondisi untuk mencegah gangguan kamtibmas di Bulan Suci Ramadan. Operasi cipta kondisi digelar serentak bersama Kepolisian dan TNI di 31 kecamatan se-Surabaya mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB.
"Dibanding malam pertama, kedua, ketiga, keempat sampai malam kelima Ramadhan, sekarang sudah menurun eskalasinya. Ini karena pada malam Sabtu dan malam Minggu, polsek dan kecamatan siaga di semua titik wilayah Surabaya," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto di Surabaya.
Meski eskalasi gangguan Kamtibmas menurun, Eddy mengatakan, jika pihaknya masih menemukan beberapa remaja yang terlibat dalam perang sarung.Ada sembilan remaja terlibat perang sarung yang diamankan.
"Kami mengamankan di Jalan Wonokitri dan Sambikerep ada sembilan orang, perang sarung. Kemudian ada konvoi sahur on the road dari pelajar SMK sampai di Taman Bungkul itu bisa kami lokalisasi," katanya.
Selanjutnya, pada Sabtu (1/4) malam, pihaknya kembali mengamankan dua orang remaja yang terindikasi perang sarung di kawasan Dukuh Pakis Surabaya. Dua orang remaja itu langsung diserahkan ke Polsek Dukuh Pakis.
"Sedangkan Minggu (2/4) malam, alhamdulillah tidak ada kejadian menonjol, melandai," katanya.
Dia mengatakan, jika mayoritas remaja yang terlibat perang sarung berusia masih belasan. Untuk mencegah tindakan serupa, para remaja yang terjaring operasi cipta kondisi itu berencana dilakukan pembinaan dan sanksi sosial di UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
"Di tingkat kota kami kirim ke Liponsos untuk diberikan pembinaan sosial. Kami juga panggil orang tuanya. Ada juga yang kita serahkan ke kepolisian, karena sudah masuk ranah pidana. Kami serahkan ke kepolisian supaya cepat penanganannya," katanya.
Eddy berharap para orang tua turut berperan aktif dalam memantau pergaulan anak-anak. Apabila anak belum pulang ke rumah hingga pukul 21.00 WIB, orang tua juga diharapkan menghubungi dan menanyakan.
"Kalau pukul 21.00 WIB anak belum ada di rumah, orang tua bisa menghubungi lewat telepon, atau hubungi rekan terdekatnya ditanyakan. Jadi memastikan anak dalam keadaan aman, sehat dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu Kamtibmas," katanya. (*)