Gandeng Kadin Institute, Seribu Dosen Unesa Harus Tersertifikasi

Asih - Selasa, 31 Mei 2022 19:04 WIB
Rektor Unesa Prof Nurhasan dengan Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto saat acara di sebuah stasiun televisi, Senin (30/5/2022) malam.

SURABAYA | halojatim.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menarget sebanyak seribu dosennya sudah tersertifikasi pada tahun ini. Dalam hal ini Unesa menggandeng Kadin Jawa Timur dan Kadin Institute.

Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan sertifikasi dosen saat ini memang sangat diperlukan. Selain tuntutan akademis, sertifikasi ini juga ditujukan untuk peningkatan kualitas dosen yang berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di Unesa.

Ia mengaku, Unesa telah bekerjasama dengan Kadin Institute sejak 2019 dalam kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi teknis dosen. Hingga saat ini, sudah hampir 300 dosen yang telah mengantongi sertifikasi kompetensi teknis dosen sesuai dengan bidang yang digeluti.

Di tahun ini, ia menargetkan jumlah dosen yang akan tersertifikasi bisa mencapai 800 dosen hingga 1.000 dosen di seluruh Unesa

Sertifikasi akan diikuti oleh seluruh dosen di delapan fakultas di Unesa yang jumlahnya mencapai sekitar 1.026 dosen.

Selain itu, sertifikasi profesi juga diikuti oleh mahasiswa yang akan lulus. Sedangkan jumlah mahasiswa di seluruh Unesa pada tahun ini mencapai sekitar 4.000 mahasiswa.

Unesa akan menyiapkan secara bertahap, setiap semester akan dilaksanakan agar para dosen bisa mendapatkan sertifikat profesi di Kadin Institute. Sehingga ketika mereka menyampaikan materi kepada mahasiswa, dosen ini bisa menjabarkan dan menjelaskan dengan benar.

"Kemudian ketika mereka berdialog dengan dosen dari perguruan tinggi lain, maka mereka mempunyai kompetensi lebih dan keahlian baru di era ketidakpastian global ini," ujar Nurhasan , Senin (35/2022) malam.

Baca Juga :

Ia menegaskan, keberadaan Kadin Institute yang menjadi mitra Unesa mulai tahun 2019 dirasakan cukup membantu menyiapkan lulusan yang siap kerja. Karena Kadin Institute telah menyiapkan pelatihan dengan sistem yang dikelola dengan baik yang telah disinkronisasikan dengan dunia usaha dan dunia industri serta dunia kerja (dudika).

"Pastinya dunia usaha juga sangat terbantu untuk mendapatkan tenaga kerja yang siap kerja sesuai kompetensi yang dibutuhkan," tandasnya.

ia menegaskan, ada sejumlah kemanfaatan yang dirasakan oleh dosen ketika mengikuti sertifikasi kompetensi teknis dosen di Kadin Institute. Pertama mampu meningkatkan kompetensi para dosen. Kedua para dosen semakin berani berkreasi dan berinovasi untuk memberikan pencerahan dan peningkatan soft skill anak didik calon tenaga kerja.

"Harapannya nanti lulusan Unesa menjadi lulusan yang berkompeten dan berdaya saing hingga mampu diserap oleh Dudi sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dan kami berharap kerjasama ini akan terus berlangsung karena saat ini adalah era transformasi digital dimana kita dituntut untuk terus bergerak dengan cepat dan tepat" katanya.

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan Kadin Jatim bersama Kadin Institute senantiasa berupaya menfasilitasi seluruh stakeholder untuk mengimplementasikan program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi serta menjembatani antara dunia usaha dan industri dengan dunia pendidikan.

Ada banyak problem yang harus dicarikan solusinya guna mewujudkan SDM Jatim yang unggul dan berdaya saing, utamanya problem kurangnya bekal softskill yang dimiliki.

"Problematika saat ini juga ada pada softskill dan karakter, seperti kemampuan komunikasi, kemampuan kerjasama tim serta kemampuan berinovasi dan mengambil keputusan. itu semua adalah softskill dan ini juga perlu diasah. Karena dunia kampus dengan dunia industri sangat berbeda. ini yang harus kita giatkan lagi bagaimana softskill ada dalam diri mereka agar menjadi lebih unggul," ungkap Adik.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti. Dikatakannya Kadin Institute selalu berbuat baik untuk kemaslahatan masyarakat, khususnya dalam hal upaya peningkatan kualitas SDM di Jatim.

Dalam hal ini, Kadin Institute telah bekerjasama dengan sekitar 43 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) guna melaksanakan pelatihan dan sertifikasi profesi. Selain itu, Kadin Institute juga telah bekerjasama dengan IHK Trier Jerman untuk melaksanakan pelatihan pelatih tepat kerja untuk program revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Bersama Kadin Jatim, Kadin Institute secara massif melakukan sosialisasi kepada dunia pendidikan dan dunia usaha dan industri untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya program tersebut.

"Kita satukan dan bersama-sama membangkitkan Jatim, kita tingkatkan kompetensinya agar Jatim mampu bangkit dengan tegak. Harus kita perbaiki mindset mereka agar tercipta harmonisasi antara Dudika dengan dunia pendidikan," pungkasnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS