FILOSOFI PEP GUARDIOLA TAK BERLAKU DI BUDURAN FC

Andri - Minggu, 22 September 2024 07:50 WIB
Pemain Buduran FC Purnomo (depan) menghindari benturan dengan pemain Gado-Gado FC.

SIDOARJO I halojatim.com - Start kurang bagus dilakoni Buduran Football Club di Turnamen Sepak Bola Jago Kapuk. Pada laga perdana yang dilaksanakan di Lapangan Kesambi, Porong, Kabupaten Sidoarjo, Minggu siang (21/9/2024), mereka harus mengakui keunggulan Gado-Gado FC Sidoarjo dengan skor 0-2 (0-1).

Dua gol yang membawa kekalahan Buduran FC , biasa Buduran Football Club, disebut dicetak Didik dari titik penalti di menit 24 dan Pitono (46'). Hasil ini membuat anak asuh Adi Putra Setiawan tersebut menjadi penghuni dasar klasemen dalam turnamen yang regulasinya dalam sebuah tim diperkuat 4 pemain yang usianya 45-50 dan sisanya adalah pemain di atas usia 50 tahun tersebut.

''Pemain sudah bermain dengan baik. Kami mendominasi dalam penguasaan bola dan mempunyai banyak peluang,'' kata Setiawan, panggilan Adi Putra Setiawan.

Hanya, jelasnya, peluang yang banyak tersebut belum bisa dikonversikan menjadi gol. Sebaliknya, tercatat hanya tiga kali peluang Gado-Gado FC, dua mampu menjadi gol.

Mantan pelatih Deltras di Liga 2 dan Persatu Tuban d Liga 2 2023/2024 tersebut mengingatkan akan filosofi pelatih top dunia Pep Guardiola. Pelatih klub Premier League Inggris Manchester City tersebut selalu menekankan penguasaan bola atau ball possession untuk bisa memenangkan pertandingan.

Hanya, ujar Setiawan, beda dengan Buduran FC di Kesambi. Menguasai 60 persen tetapi hasilnya belum bisa smencetak gol dan malah kemasukan.

''Bermain di turnamen berbeda dengan latihan dan uji coba. Namun, tujuan utama Buduran FC memang meningkatkan silaturahmi dan badan tetap sehat karena peain Buduran FC baru mengenal sepak bola dengan benar sejak kami berlatih bersama,'' terang Setiawan yang usai pertandingan akan berangkat ke Jogjakarta untuk mengikuti Modul 2 lisensi kepelatihan A AFC, Konfederasi Sepak Bola Asia, tersebut hingga 29 September.

Dia berharap semangat anak asuhnya untuk berlatih tetap menggelora. Setiawan menganggap semuanya membutuhkan proses seperti nama Buduran FC yang selalu diperhitungkan sebagai komunitas sepak bola usia lanjut di Kabupaten Sidoarjo dan sekitar. Apalagi, Samsul Anam dkk beberapa sudah meraih prestasi.

Sementara di pertandingan kedua, Ortak Krian, Sidoarjo, dan Kompak FC Sidoarjo bermain imbang dengan skor 1-1. Gol Kompak disumbangkan Maryono sedang gol Ortak dihasilkan mantan pemain Assyabaab Surabaya dan Mojokerto Putra Herdin.

Turnamen Jago Kapuk 2024 ini sendiri dibagi menjadi dua wilayah, Utara dan Selatan. Wilayah Utara dihuni Rea-Reo Surabaya, Siwalankerto Surabaya, Forum Pelatih Jatim Surabaya, Jaka FC Sidoarjo, dan Porong Harapan Sidoarjo. Sementara di Wilayah Selatan selain Buduran FC, Gado-Gado, Ortak, dan Kompak, ada juga Pendowo FC Candi Sidoarjo. Dengan semua pertandingan tetap dilaksanakan di Lapangan Kesambi.

‘’Juara dan runner-up setiap wilayah akan bertemu di semifinal. Semoga semua pertandingan lancar dan semua tim menjunjung tinggi sportivitas,’’ tegas Ketua Panpel Turnamen Jago Kapuk 2024 Wahyu Mulia. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS