Fesyar Regional Jawa 2021 untuk Kembangkan Keuangan dan Ekonomi Syariah

Asih - Selasa, 28 September 2021 12:44 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto melihat produk UMKM binaan BI yang ikut pameran di ajang Fesyar Regional Jawa 2021.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka secara resmi Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2021, Senin (27/9/2021) di Atrium Plasa Tunjungan 3 Surabaya.

Mengambil tema Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi itu diharapkan mampu mengembangkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto mengatakan Fesyar Regional Jawa 2021 ini digelar menuju International Shari Economic Festival (ISEF) 2021 pada Oktober mendatang.

Di ajang Fesyar ini ada banyak kegiatan yang dilakukan baik secara offline maupun online. Mulai dari syariah forum, syariah fair hingga business coaching.

"Jawa Timur ini punya potensi untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Indikatornya banyak salah satunya pondok pesantren ada 6 ribu di Jatim ini," kata Budi.

Gubernur Khofifah mengapresiasi gelaran Fesyar 27 September hingga 2 Oktober 2021 itu. Gelaran acara ini bisa menjadi pendongkrak perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terutama di Jawa Timur.

Khofifah menjelaskan bahwa dari segi pasar, Indonesia adalah pasar halal terbesar di dunia. Pada 2030 mendatang, penduduk muslim Indonesia akan menyumbang 26 persen dari total penduduk muslim dunia. "Ini adalah peluang pasar yang sangat besar," ungkapnya.

Khofifah mengatakan negara-negara yang selama ini bukan mayoritas muslim justru memiliki visi dan misi untuk mengggaet pasar muslim dunia. Sebagai contoh adalah negara Tiongkok. Tiongkok selama ini memiliki visi sebagai pemasok fesyen muslim terbesar di Timur Tengah. Begitu juga dengan Australia sebagai pemasok daging halal terbesar ke Timur Tengah.

Malaysia juga bertekat untuk menjadi pusat ekonomi halal dunia. Thailand juga akan mewujudkan sebagai dapur halal dunia. Begitupun dengan Korea yang bertekat untuk mewujudkan destinasi wisata halal.

"Artinya apa, kita ini memiliki potensi untuk itu semua. Kita memiliki pondok pesantren yang luar biasa. Kita dorong pondok pesantren yang bukan hanya bisa menyiapkan produk-produk unggulan yang luar biasa tapi juga bisa menjadi penguat bagaimana visi dan misi untuk menciptakan destinasi wisata halal karena kita punya banyak pantai, gunung dan situs-situs bersejarah yang bisa dijua," jelas Khofifah.

Diakui Khofifah, dengan gelaran Fesyar yang diinisiasi Bank Indonesia dan banyak pihak ini harus bisa mendorong tumbuhnya ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur dan Indonesia.

BI pun bertekat untuk mewujudkan apa yang diinginkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar Jawa Timur bisa menjadi inkubator perekonomian dan keuangan syariah. Diaki Budi Hanoto, selama ini posisi Indonesia memang hanya sebagai konsumen dan itu harus diseimbangkan dengan menjadi produsen. "Harus disiapkan roadmap yang jelas. Sejauh mana memberikan kontribusi ke perekonomian Jatim dan sebagainya. Kita akan data potensi produknya, wilayahnya, infrastruktur pembiayaannya hingga membuat business plannya. Dan kita akan buat pilot project-nyaa," tutur Budi Hanoto.

Gelaran Fesyar Regional Jawa 2021 akan terus berlangsung hingga 2 Oktober 2021 dengan serangkaian kegiatan menarik yang bisa diikuti secara langsung di atrium Plasa Tunjungan 3 dan TP 1 juga bisa diikuti secara virtual.

Editor: Asih

RELATED NEWS