FeSyar Jawa Digelar 29 Septermber - 1 Oktober 2023

Asih - Kamis, 07 September 2023 06:55 WIB
Pimpinan BI Jatim saat memberikan keterangan tentang FeSyar Jawa 2023.

SURABAYA | halojatim.com - Bank Indonesia kembali akan menggelar Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) Jawa 2023 di Surabaya 29 September - 1 Oktober 2023.

Advisor Bank Indonesia Jatim, Muslimin Anwar mengatakan ajang tahunan ini diharapkan bisa meningkatkan dan membangkitkan perekonomian syariah di Indonesia.

Dikatakannya dari beberapa kali gelaran FeSyarWilayah Jawa selalu mencatatkan transaksi yang cukup menggembirakan. Pada 2021 traksaksi sebesar Rp 7 triliun dan pada 2022 sebesar Rp 9 triliun.

“Kami berharap pada gelaran Fesyar secara hybrid tahun ini akan terjadi peningkatan transaksi seiring dengan besarnya potensi sektor syariah yang ada,” katanya.

Dia menjelaskan, tahun ini BI akan mengusung tema ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang inklusif’.

“Ada 3 topik utama yang akan dibahas dalam rangkaian kegiatan Fesyar Jawa tahun ini, di antaranya tentang inklusi, digitalisasi dan growth,” katanya.

Dalam gelaran Fesyar 2023 ini akan terdapat sejumlah kegiatan seperti seminar (seminar model bisnis usaha syariah bagi pesantren dan non pesantren, seminar literasi dan inklusi syariah, seminar model pembiayaan usaha syariah melalui dana Ziswaf, dan fasilitasi sertifikasi halal).

“Selain itu juga akan ada Halal foodpreneurs, dan business matching financing baik dari bank dan lembaga keuangan non bank untuk mendukung UMKM dalam mendapatkan akses pembiayaan, serta business matching trade baik melalui pameran maupun online,” jelasnya.

Fesyar ini juga akan dibuka dengan kegiatan Gerakan Sadar Wakaf, Tabligh Akbar bersama Habib Syech Abdul Qadir pada 30 September dan semarak Fesyar Jawa 2023 sebagai penutup digelar pada 1 Oktober 2023.

“Kami juga akan menggelar berbagai lomba seperti Islamic Voice Competition, konten ekonomi syariah, dakwah ekonomi syariah antar pesantren, wirausaha muda/ekonomi pesantren, dan lomba pemberdayaan masyarakat - lembaga Ziswaf,” imbuhnya.

Kepala BI Jatim, Doddy Zulverdi menambahkan saat ini posisi Indonesia sudah masuk dalam top player global. Berdasarkan State of the Global Islamic Economny Report 2021/2022 Indonesia berada pada 10 peringkat teratas sektor halal food, islamic finance, muslim friendly travel, modest fashion, Pharma cosmetics, dan media & recreation.

“Untuk itu, melalui Fesyar ini diharapkan dapat semakin meningkatkan pemahaman ekonomi syariah, share usaha syariah terhadap ekonomi nasional, hingga meningaknya share outstanding pasar uang syariah, termasuk optimalisasi pengumpulan dan penyaluran dana Ziswaf,” ujarnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS