Ekspor Kosmetik Jatim Sebesar USD 0,379 Juta
Industri kosmetika menjadi salah satu penopang perekonomi di Jawa Timur.
Kepala Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jatim Drajat Irawan mengatakan, di Jatim ada 55 perusahaan yang bergerak di industri kosmetik.
Terdiri dari industri kecil, menengah dan industri besar. Mereka mampu menyerap 6.800 lebih tenaga kerja.
"Ini saya kira menjadi tren, jadi sekarang ini industri kosmetik memang memberikan satu pergerakan ekonomi yang bagus karena kita dari kosmetik aja USD 5,57 juta," ujarnya.
Drajad mengatakan itu saat menghadiri peresmian pabrik PT Kosmetika Global Indonesia (Kosme) di Kawasan Rungkut Industri, Kamis (17/6/2021).
Pergerakan industri kosmetik ini dinilai telah memberikan satu peranan signifikan bagi ekonomi Jatim. Drajat merinci, pada Februari 2021, tercatat ekspor kosmetik sebesar USD 0,379 juta.
Negara tujuan ekspor paling besar adalah pasar Myanmar, Korea, Singapura dan Taiwan.
Sedangkan pangsa pasar dalam negeri juga cukup luas. Meliputi Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.
"Ini mengindikasikan betapa peranan daripada industri kosmetik," tandasnya.
Saat ini Jatim bahkan telah mengembangkan industri halal. Kosmetik termasuk salah satu sektor yang digadang menjadi bagian industri halal tersebut.
"Jadi bu gubernur membuat satu pengembangan industri halal termasuk kosmetik, makanan minuman, dan fashion," ucapnya.
Sektor ini menjadi percontohan agar mengantar Jatim menjadi pusat pengembangan industri halal di Indonesia.
"Saya kira ini satu hal yang positif untuk dikembangkan di PT Kosmetika Global Indonesia," harapnya.
Kinerja ekonomi Jatim pada triwulan I 2021 tumbuh 0,100 persen. Angka ini lebih tinggi daripada ekonomi nasional yang hanya tumbuh 0,74 persen.
Salah satu penopang pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri 23,68 %, sektor perdagangan 21,11% dan sektor pertanian sebesar 12,18%.
Artinya 56,97 persen ini sebetulnya PDRB Jatim terdiri dari industri, perdagangan dan pertanian. Sektor industri sendiri mampu menyerap hampir 3 juta tenaga kerja.