EKSPOR JATIM NAIK 0,17 PERSEN

Andri - Sabtu, 16 Oktober 2021 00:25 WIB
Ikan olahan termasuk komoditi yang mengalami kenaikan di ekport

Ekonomi Jatim berlahan mulai pulih. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Jatim pada September 2021 meningkat 0,17 persen dibandingkan Agustus 2021, yaitu dari USD 1,98 miliar menjadi USD 1,99 miliar yang disebabkan peningkatan kinerja ekspor sektor migas.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Umar Sjaifudin mengatakan secara rinci, ekspor sektor migas tercatat sebesar USD 96,69 juta atau naik 72,95 persen (month to month/mtm) dan naik 59,31 persen (year to year/yoy).

Ia mengatakan adapun komoditas yang mengalami peningkatan permintaan pasar luar negeri di antaranya seperti kayu, barang dari kayu, kakau/coklat, besi dan baja, daging, ikan olahan, dan kendaraan serta bagiannya. Sedangkan negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan permintaan pasar di antaranya adalah Singapura, Amerika Serikat, Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Thailand.

"Untuk negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan permintaan pasar yakni Kanada, Spanyol, Korea Selatan, Malaysia dan India," kata Umar.

Namun, ia mengatakan ekspor nonmigas pada September 2021 atau mengalami kontraksi 1,95 persen dibandingkan Agustus 2021 yang banyak disebabkan penurunan ekspor produk hasil industri pengolahan dan pertambangan. Pada September 2021, ekspor nonmigas Jatim mencapai USD 1,89 miliar atau turun -1,95 persen dibandingkan Agustus 2021. Namun dibandingkan September 2020 yang USD 1,52 miliar tumbuh 23,96 persen.

"Penurunan ekspor nonmigas pada September ini bisa jadi karena dampak PPKM serta adanya kendala kelangkaan kontainer dan biaya freight yang tinggi. Namun, secara total ekspor baik migas dan nonmigas, kita mengalami kenaikan," katanya.

Sementara, komoditas yang mengalami penurunan permintaan pasar di antaranya adalah gula dan kembang gula, alas kaki, pupuk, lemak dan minyak hewan/nabati, serta tembaga. (*)

RELATED NEWS