Dibantu Danone Aqua, Ponpes Tebuireng Wujudkan Pondok Bersih

Asih - Selasa, 19 Desember 2023 19:29 WIB
Piagam Kerjasama Pendampingan Pengelolaan Persampahan antara Danone Indonesia dengan Bank Sampah Tebuireng (BST).

JOMBANG | halojatim.com - Pesantren Tebuireng melalui Bank Sampah Tebuireng (BST) sukses meluncurkan program edukasi pengelolaan sampah.

Program ini ditandai dengan penandatanganan Piagam Kerjasama antara Danone-AQUA dan Ponpes Tebuireng dalam pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Tebuireng.

Acara yang berlangsung sukses dengan tema “Bersih, Berkah dan Berlimpah” ini diikuti perwakilan unit sekolah Tebuireng, santri, dan mahasiswa, pada Senin (18/12/ 2023) di aula lantai 3 gedung Yusuf Hasyim Tebuireng.

Pada kesempatan tersebut, KH. Mochamad Irfan Yusuf selaku Dzuriyah Hadratussyaikh KH. M Hasyim Asy’ari menyampaikan bahwa seringkali Pondok Pesantren digambarkan sebagai sebuah kawasan yang kumuh dan kotor. “Tapi alhamdulillah, perlahan pandangan tersebut hilang dengan segala upaya pihak Pondok Pesantren,” ungkapnya

“Dengan berbagai upaya dan kerja keras, pesantren sudah mampu mengelola kebersihan pondok pesantrendan tidak lagi dikonotasikan sebagai tempat yang kumuh dan kotor,” lanjutnya.

Gus Irfan Yusuf mengakui bahwa di Pesantren Tebuireng sendiri kekumuhan itu sudah hilang. Selain itu di Pesantren Tebuireng juga dinilai sudah baik dalam mengelola sampah.

“Apalagi saat ini sudah hadir Bank Sampah Tebuireng yang mengurusi perihal sampah di Pesantren Tebuireng, Agama Islam sangat memperhatikan persoalan kebersihan, banyak ayat Al Qur’an yg menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan, bahkan dalam Al Quran juga menjelaskan tentang kerusakan lingkungan di muka bumi ini banyak disebabkan oleh tangan manusia terhadap lalainya menjaga kebersihan,” tegasnya.

Bank Sampah Tebuireng yang dioptimalkan kembali sejak Juli 2022 telah mampu mengelola sampah dari aktifitas di pondok. Santri di pondok tercatat bisa menghasilkan sampah hingga 50 ton sampah perbulan sampah inilah yang kemudian dikelola oleh BST yang bergerak dengan moto Bersih, Berkah, Berlimpah. Dengan upaya tersebut, Tebuireng telah menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah di lingkungan pondok.

Di kesempatan yang sama, Karyanto Wibowo selaku Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, mengungkapkan bahwa Pesantren Tebuireng adalah pondok pesantren yang telah melahirkan pemimpin besar di negeri ini.

“Tidak hanya melahirkan pemimpin-pemimpin besar di negeri ini. Pesantren Tebuireng luar biasa dengan menjadi pionir dalam segala bidang, pentingnya pengelolaan sampah yang tidak hanya sekadar sebuah kegiatan sosial saja. Tetapi kegiatan ini bisa berkelanjutan sampai seterusnya.” ungkap Karyanto.
r
“Dan bagaimana kita dapat mewujudkan pengelolaan sampah yang Berkelanjutan dan pengelolaan sampah yang menjadi referensi untuk pondok pesantren ga dan bagi masyarakat. Seringkali program seperti ini berjalan kemudian selesai begitu saja.Terkadang pembangunan infrastruktur pemerintah tidak dibekali dengan sumber daya yang baik,” terangnya.

Menurutnya, agar kegiatan pengelolaan sampah tidak berhenti begitu saja, maka para pengelolaan sampah juga bisa menjadi bisnis, tidak hanya menjadi program sosial saja.

Karyanto juga mengkonfirmasi bahwa dari Danone memberikan perhatian khusus terhadap botol-botol bekas sehingga bisa diolah menjadi bahan utama daur ulang. Botol tersebut melalui proses daur ulang dengan teknologi tinggi sehingga dijamin kebersihan dan kehalalannya sesuai dengan standar pangan.

Danone mendukung Pesantren Tebuireng dalam pengelolaan sampah sebagai pesantren referensi bagi pondok-pondok pesantren lainnya dalam edukasi pengelolaan sampah serta dalam hal edukasi kesehatan.

Kolaborasi dengan Tebuireng ini menjadi bagian dari program Inclusive Recycling Indonesia (IRI). Program ini adalah program peningkatan pengelolaan sampah di Indonesia yang terbuka terhadap keterlibatan banyak pihak baik dari segi bisnis, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan bahkan unit pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Keterlibatan banyak pihak tersebut diharapkan mampu membuka jejaring seluas-luasnya untuk membentuk suatu sistem pengelolaan sampah yang berkenlanjutan di Indonesia.

“Semoga langkah kecil ini bisa berlanjut kedepannya dengan baik dan bisa memberikan dampak positif kepada kita semua," tutupnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS