Dengan Presbyond, Okie Agustina Tak Lagi Pakai Kacamata

Asih - Jumat, 15 Maret 2024 21:24 WIB
Pre Lasik: Okie Agustina saat melakukan Pre LASIK di NEC Surabaya sebelum tindakan Presbyond.

SURABAYA | halojatim.com - Okie Agustina sudah 20 tahun menderita mata minus, silinder dan plus. Selama itu pula, mantan istri Pasha Ungu dan Gunawan Dwi Cahyo harus berkacamata.

Namun kini, ibu empat anak itu terbebas dari kacamata. Itu semua berkat tindakan Presbyond yang ia lakukan di National Eye Center Surabaya Februari lalu. Setelah H+7, hingga H+30 penglihatan Okie kembali optimal tanpa kacamata.

Apa sebenarnya teknologi Presbyond yang dipilih Okie ini?

Dokter Spesialis Mata dari National Eye Center Surabaya, dr Ruchyta Ranti, SpM menjelaskan, Presbyond atau yang kerap dikenal dengan alternatif Lasik Mata Plus ini memang metode khusus untuk penderita Presbiopi (mata tua).

“Karena kalau Lasik (Zeiss Smile dan Femto Lasik) itu bisa bebas kacamata jarak jauh saja, kalau Presbyond bisa sekaligus membantu penglihatan jarak dekat atau mata plus (Presbiopi),” terangnya.

Dijelaskan, Presbyond memiliki teknik yang sama seperti lasik dengan menggunakan laser. Fungsinya sama yaitu membentuk kembali Kornea dan mengikis untuk mengoreksi minus mata.

Presbyond dilakukan pada dua mata dengan fungsi yang berbeda, mata yang satu akan dibuat dapat melihat jarak jauh dan mata satunya dibuat dapat melihat jarak dekat. Presbyond hanya dilakukan pada penderita presbiopi atau mata tua bukan penyakit katarak.

“Jadi pasien bisa melihat dengan baik tanpa kacamata, baik di jarak dekat, menengah dan jauh,” tuturnya.

Sebelum Okie akhirnya merasakan kebebasan dari kacamata, dia harus menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa dianggap sepele setiap hari. Okie merasakan dampak dari kondisi matanya yang tidak mudah, terutama ketika terkena masalah mata minus, silinder dan plus (Presbiopi). Okie harus berurusan dengan keterbatasan penglihatan yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari secara signifikan

"Saya sudah pakai kacamata hampir 20 tahun, aku semua ada, dari minus, Silinder sama Plus, ya karena usia juga kan ya untuk plus itu usia tidak bisa dibohongin ya. Kemarin itu minus 1,5 dan silinder aku lupa sih karena aku udah gamau inget-inget lagi ya sebenernya," jelasnya.

Banyaknya keterbatasannya ini, Okie memutuskan untuk konsultasi dan memilih prosedur Presbyond di National Eye Center Surabaya, Februari lalu.
“Awalnya mau Lasik atau Zeiss Smile saja, tapi ternyata ada Presbyond yang sekaligus membantu bebas dari kacamata plus/Presbiopi,” tuturnya.

Okie memiliki alasan yang kuat untuk memilih National Eye Center (NEC) Surabaya sebagai tempat untuk menjalani prosedur Presbyond. Awalnya, Okie mengaku sempat ragu-ragu, terutama karena perjalanan yang jauh dari Jakarta ke Surabaya. Namun, setelah Keisha Alvaro melakukab Lasik Zeiss Smile dan merasakan kenyamanan tanpa kacamata, keyakinannya pun kembali memuncak.

"Ya akhirnya aku memutuskan untuk LASIK karena aku lihat juga Kiesha kemarin, dia LASIK kok lebih enak gitu kan nggak perlu pakai kacamata lagi. Nah begitu liat dia bebas kacamata nih, wah aku harus juga nih" ungkapnya.

Pengalaman Kiesha yang positif memberikan dorongan besar bagi Okie untuk mengejar kebebasan penglihatan yang sama. Meskipun NEC Surabaya berlokasi di kota yang berbeda, Okie yakin bahwa keputusannya adalah yang terbaik. Dia terkesan dengan fakta bahwa dokter-dokter di NEC telah tersertifikasi dan penanganannya luar biasa.

Di sini, pasien tidak hanya ditangani oleh satu dokter, tetapi oleh sejumlah dokter mata yang berkualifikasi tinggi, sehingga mereka dapat menghadapi setiap situasi dengan maksimal. Metode yang digunakan juga terbukti efektif, cepat, tanpa rasa sakit, dan memberikan kenyamanan bagi pasien.

“Yang lebih penting lagi, ada Presbyond di NEC, yang baru ada di Surabaya nih, Jadi semua keluhan mata minus, silinder, dan plus bisa terkoreksi dan berkativitas tanpa bantuan kacamata sama sekali, alhamdulilah prosesnya cepat dan tidak sakit saat tindakan, karena bius tetes mata,” imbuhnya.


Editor: Asih

RELATED NEWS