DARURAT, Banjir di Probolinggo Rendam 75 Hektare Lahan Pertanian Bawang Merah dan Padi

ifta - Sabtu, 28 Mei 2022 20:58 WIB
AKIBAT TANGGUL JEBOL- Hujan yang mengguyur kawasan Probolinggo dalam sehari terakhir merendam setidaknya 75 hektare lahan pertanian bawang merah dan padi, Sabtu (28/5).

Ponorogo, Halojatim.com- Hujan yang mengguyur kawasan Probolinggo dalam sehari terakhir merendam setidaknya 75 hektare lahan pertanian bawang merah dan padi.

Banjir yang terjadi pada Kamis (26/5) tersebut menggenangi lahan pertanian masyarakat di Kecamatan Gending, tepatnya Desa Gending, Dusun Krajan dan Dusun Buyut Probolinggo.

Selain itu lahan pertanian di Desa Brumbungan Lor juga ikut terendam, seluas 20 hektare.

Untuk Desa Pesisir di Dusun Krajan dan Dusun Kramat menggenangi lahan pertanian yang ditanami padi seluas 30 hektare.

Selain di wilayah Kecamatan Gending meliputi Desa Gending, Jatiadi, Pesisir, Klaseman, Brumbungan Lor dan Bulang, banjir ini juga melanda Kecamatan Pajarakan meliputi Desa Karangpranti, Karanggeger, Sukokerto, Gejugan dan Penambangan.

“Permasalahan banjir yang harus diselesaikan terutama sungai yang berfungsi menampung air hujan ini untuk dilakukan normalisasi,” kata Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko, dilansir dari laman Probolinggokab.go.id, Sabtu (28/5).

Menurut Timbul, rusaknya tanggul sungai yang membuat aliran air meluap.

Oleh karena itu kata dia, haruslah dilakukan audit aliran sungai untuk mengatasi permasalahan banjir, titik-titik mana saja yang harus dilakukan normalisasi.

“Jika nantinya terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, sungai tersebut mampu menampung air hujan dalam jangka panjang,” tegasnya.

Kepolisian dan TNI siap membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo untuk membantu masyarakat dalam menangani permasalahan banjir.

Anton Dharma selaku perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan SDA Provinsi Jawa Timur mengungkapkan menindaklanjuti komitmen yang disampaikan oleh Plt Bupati Probolinggo, bahwa dilakukan penanganan tanggul yang jebol di sungai Kecamatan Gending telah dimulai secara darurat.

“Selain itu dilakukannya audit terhadap aliran-aliran sungai dengan berkoordinasi langsung dengan Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo agar nantinya tidak terjadi permasalahan banjir,” tegasnya. (*)

RELATED NEWS