Catat! Bulog Janji Serap Beras Petani

Asih - Rabu, 03 April 2024 19:36 WIB
Nampak aktifitas penjualan beras sebuah agen di kawasan Graha Raya Bintaro Tangerang Selatan, Selasa 15 Maret 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

JAKARTA | halojatim.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) tidak memiliki rencana untuk mengajukan penambahan kuota impor beras sebesar 3,6 juta ton pada tahun 2024.

Hal ini diungkapkan oleh pihak Bulog sebagai upaya untuk memperkuat stok beras dalam negeri melalui strategi-produksi dan pendekatan mitra petani.

Dari kuota impor yang disebutkan, sebanyak 1 juta ton beras telah memasuki proses pengadaan, 650 ribu ton di pelabuhan, dan 350 ribu ton sudah dalam kontrak.

Meskipun begitu, Bulog menyatakan bahwa langkah-langkah untuk memperkuat stok beras tahun ini dari sumber domestik sedang dilakukan melalui program Mitra Tani.

“Pokoknya pada saat ini saya tidak berniat untuk minta tambahan (impor)," terang Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi.

Bayu optimistis bahwa produksi beras dalam negeri akan cukup untuk memenuhi kebutuhan tahun 2024.

Program Mitra Tani yang sedang digencarkan oleh Bulog diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas beras dari petani lokal.

Dengan memberikan dukungan dan bantuan kepada petani dalam hal teknik bertani yang efektif, pemilihan varietas yang sesuai, serta penyediaan input pertanian yang berkualitas, diharapkan hasil panen beras dari petani dapat meningkat secara signifikan.

Hal ini akan berdampak positif pada ketersediaan beras di pasar domestik, mengurangi ketergantungan pada impor beras.

“Intinya program ini adalah Bulog mendampingi untuk bisa kita bersama-sama meningkatkan produktivitas beras dan produktivitas petani kita tingkatkan,” tambah Bayu.

Dengan keyakinan bahwa program Mitra Tani akan memberikan hasil yang positif, Bulog memastikan bahwa stok beras akan cukup dan harga tetap stabil menjelang perayaan Lebaran/Idul Fitri 1445 Hijriah.

Dengan tidak menambah kuota impor beras pada tahun ini, Bulog menunjukkan komitmennya dalam mendukung produksi domestik dan kemandirian pangan negara.

Mereka yakin bahwa dengan kombinasi dukungan produksi domestik dan program Mitra Tani, negara dapat memenuhi kebutuhan beras dalam negeri tanpa harus menghadapi risiko kelangkaan dan kenaikan harga yang signifikan.

Keputusan Bulog ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi masyarakat terkait ketersediaan beras dan stabilitas harga, mengurangi kekhawatiran akan kekurangan pasokan beras di pasaran.

Selain itu, keputusan ini juga diharapkan memberikan dorongan kepada petani untuk terus meningkatkan produktivitas mereka, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam mencukupi kebutuhan pangan nasional dan mendukung ketahanan pangan negara secara keseluruhan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 03 Apr 2024

Editor: Asih
Bagikan

RELATED NEWS