BPBD Peringatkan Warga di Pamekasan Waspada, Bakal Ada Banjir Rob pada Tanggal Ini
Pamekasan, Halojatim.com- Diperkirakan terjadi banjir rob akibat pasang air laut akan menerjang sejumlah daerah di Pamekasan.
BMKG telah memprediksi kemungkinan banjir rob akan datang.
Terkait dengan hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan di Provinsi Jawa Timur telah mengambil langkah antisipatif menghadapi kemungkinan terjadinya banjir rob yang kemungkinan datang pada tanggal 16 hingga 20 Juni 2023.
- Punya Usulan Nama Stadion di Kediri? Yuk Ikutan Sayembara, Hadiahnya Rp22 Juta
- Panpel Persebaya Tak Ingin Kecolongan Flare Lagi, Kini Makanan Akan Diperiksa Sebelum Masuk Stadion GBT
- Nusantara Power Setor Laba Rp 6,58 Triliun ke PLN
Menurut Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Pamekasan, Budi Cahyono, yang mengutip rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan terjadi banjir rob akibat pasang air laut maksimum selama periode tersebut.
"Berdasarkan prakiraan dari BMKG yang kami terima, banjir rob berpotensi terjadi di Pesisir Pantai Pamekasan dan Pesisir Pantai Kalianget di Kabupaten Sumenep," ujarnya pada Kamis (15/6).
Oleh karena itu, BPBD memberikan imbauan kepada penduduk yang tinggal atau beraktivitas di daerah pesisir untuk waspada terhadap dampak banjir rob.
"Kami telah mengirim tim untuk menyampaikan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat di Pesisir Pantai Pamekasan," tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Pulau Madura, termasuk Pamekasan dan Sumenep, memiliki risiko mengalami banjir rob antara pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB pada tanggal 16 hingga 20 Juni 2023.
Di Pamekasan, banjir rob pada tahun-tahun sebelumnya sering terjadi di sekitar Pantai Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, serta Pesisir Pantai Dusun Kotasek, Jumiang, Kecamatan Pademawu.
Sebelumnya, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait banjir rob di wilayah Pamekasan pada tanggal 2 hingga 8 Juni 2023.
"Saat itu, banjir rob terjadi di Dusun Kotasek, Pademawu, namun tidak menyebabkan genangan air meluap ke pemukiman warga," jelas Budi. ***