BANGUN MUSEUM DI BEKAS SEKOLAH PRESIDEN RI

Andri - Rabu, 21 Juni 2023 08:40 WIB
SDN Purwotengah tempat sekolah Presiden Soekarno pernah sekolah.

MOJOKERTO I halojatim.com - Pengingat akan Presiden I RI Soekarno bakal bertambah. Di Kota Mojokerto akan ada galeri di SDN Purwotengah yang merupakan tempat Soekarno mengenyam pendidikan saat kecil.

"Intinya kami sangat mendukung inisiatif mulia Wali Kota Mojokerto," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Muhadjir Effendy saat berkunjung ke SDN Purwotengah.

Ia mengatakan, dirinya berkunjung ke SDN Purwotengah untuk melihat tempat di mana sang Proklamator Bung Karo sekolah level "ongko loro". Muhadjir mengatakan Inisiatif Wali Kota Mojokerto menjadikan sekolah itu sebagai galeri museum kecil dan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah sangat bagus.

''Terangkai dengan jejak Bung Karno di tempat lain seperti di Surabaya, yakni di Peneleh. Kemudian rangkaikan dengan jejak lain tempat Soekarno hingga dimakamkan di Blitar," ujarnya.

Muhadjir mengatakan, pihaknya melihat sekolah tersebut keasliannya terjaga dan jika dijadikan tempat cagar budaya sangat representatif. Pihaknya juga sudah mempunyai tim untuk melakukan verifikasi.

Dia mengatakan untuk cagar budaya tersebut dikurasi, diotentikkan keasliannya kalau akan diperbaiki dengan sentuhan baru. "Termasuk ada papan tulis lama yang memiliki nilai otentik. Nanti ada tim kurator untuk menindaklanjuti," katanya.

Ia mengatakan, terkait dengan anggaran pihaknya akan melakukan sharing baik itu dengan pemerintah daerah, provinsi dan juga dengan pemerintah pusat.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pihaknya fokus untuk pembangunan kota sejarah dan kebudayaan. Salah satunya adalah tempat belajar Presiden Pertama Soekarno di tempat ini.

"Termasuk juga tempat bermain Soekarno yakni di alun-alun Kota Mojokerto. Kami sudah membuat tujuh tugu yang menjadi tempat Soekarno menghabiskan masa kecilnya," katanya.

Ia mengatakan, tugu atau tetenger tersebut menceritakan secara detil jejak Soekarno yang dituliskan dalam bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris. Dengan harapan siapapun yang datang ingin mengenal Soekarno dari dekat.

"Kami juga bersinergi dengan daerah lain yang sempat menjadi tapak Soekarno," katanya. (*)

Editor: Andri

RELATED NEWS