Awalnya Jualan Kerudung di Ruangan 3x 3 Meter, Kini Sukses Ekspor ke 50 Negara, Inilah Kisah Hijup.com
JAKARTA, Halojatim.com- Platform jualan hijab atau kerudung, gamis, serta aksesoris muslimah lainnya yakni hijup.com kini sukses menembus belantara persaingan busana muslim di Amerika hingga Eropa serta negara di kawasan Asia.
Setidanya sudah 50 negara yang ditaklukkan oleh hijup.com. Negara-negara ini secara rutin menjadi pasar aksesoris muslimah.
Hijup telah mengekspor produknya ke Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, India, Moroko, Aljazair, Australia, hingga Inggris dan puluhan negara lainnya.
Bahkan jika dipresesntasekan konsumen luar negeri yang memesan produk ini telah mencapai 20 persen.
- 10 Rekomendasi Aplikasi Belajar Bahasa Korea, Gratis, Bisa Dimulai dari Nol
- Penelitian, Inilah Mimpi yang Paling Banyak Dialami Saat Tidur, Gigi tanggal, hingga Dikejar-kejar Orang
- UGM Cetak 50 Profesor Baru Sepanjang 2023
Konsep awal Hijup adalah sebuah online mall yang mewadahi desainer-desainer fashion muslim di Indonesia. Namun sekarang dikutip dari laman resminya, Hijup sudah menyediakan store offline yang bisa dikunjungi secara langsung. Adapun store-store ini sudah beroperasi di sebelas kota Indonesia yaitu Aceh, Padang, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Lombok, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Pekanbaru, dan Jambi) dan di Malaysia yaitu Kuala Lumpur.
Perlu perjalanan panjang hingga akhirnya Hijup bisa berada di posisi yang sekarang. Berikut ini TrenAsia.com merangkum kisah sukses Hijup dari berbagai sumber.
Didirikan Oleh Karyawan Swasta, Diajeng Lestari
Hijup didirikan oleh entrepreneur wanita asal Bekasi bernama Diajeng Lestari. Wanita kelahiran tahun 1986 ini adalah lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).
Diajeng sebelumnya adalah karyawan swasta di salah satu perusahaan ternama di Jakarta. Berangkat dari kesulitannya mencari pakaian dan hijab yang pas untuk bekerja membuat Diajeng terinspirasi untuk mendirikan bisnis start-up.
Di tahun 2011, dengan dukungan dan bantuan sang suami, Ajeng memulai Hijup dengan menjual busana-busana muslimah. Dikutip dari Tabloid Kontan, modal awal Hijup tahun 2011 adalah Rp5 juta.
Suaminya, Ahmad Zaky yang juga founder startup e commerce ternama Bukalapak membantunya dalam memberi masukan dan mengurusi bidang IT bisnis tersebut.
Darah pengusaha memang sudah mengalir dalam dirinya karena profesi sang ibu yang juga seorang pengusaha. Ajeng kerap diajak berjualan dari bazar ke bazar membuatnya mulai mencintai dunia bisnis.
Jatuh bangun Ajeng membangun Hijup dari ruangan sempit tiga kali tiga meter hingga ditolak investor yang ragu menanamkan modal pada bisnis ibu rumah tangga yang telah memiliki anak.
Kesabaran Ajeng berbuah hasil, akhirnya beberapa investor mau mendanai hingga Hijup bisa tumbuh sebagai e-commerce fashion muslim ternama.
Raih Sederet Prestasi Membanggakan
Hijup tak pernah berhenti berkembang hingga namanya menjadi besar dan dikenal luas. Di tahun 2018 Hijup sukses melenggang di panggung London Modest Fashion Week. Dalam pagelaran busana tersebut, Hijup menggandeng lima desainer muslimah ternama yaitu Dian Pelangi, Ria Miranda, Aidijiuma, Vivi Zubaedi dan Jenahara yang diberi tajuk Hijup Profound. ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 22 Aug 2023